💞 57. -Papi Mengambil Alih- 💞

4.3K 724 484
                                    

Hai, selamat pagi siang sore malam, untuk kamu yang lagi baca cerita ini.

Aku tauuu ini part ini yang kalian tunggu-tunggu ya kan bestieee📈📈

LANGSUNG AJA!! LET'S GOO!! NGENGGG🚣

LANGSUNG AJA!! LET'S GOO!! NGENGGG🚣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

57. Papi Mengambil Alih

Atmosfer ruangan seketika berubah. Pesta yang sedang berlangsung diluar dan dihiasi keceriaan berbanding terbalik dengan udara di dalam ruangan tersebut. Hawa mencekam semakin terasa membuat orang di dalam ruangan itu serasa tercekik.

Adan, pria yang semenjak mempunyai anak menjadi sosok yang ramah dan sering melempar senyum. Namun, tidak mengurangi sifat ketegasan dalam dirinya. Walaupun dulu ia kerap dipanggil dengan sebutan pria dingin, tapi ia tidak pernah atau belum pernah mengeluarkan aura semenyeramkan ini. Percayalah Kino dan Kesya yang duduk tidak jauh dari Adan ingin segera melarikan diri dari ruangan tersebut. Karena alarm berbahaya yang baru saja dibunyikan Adan membuat keduanya merinding.

"Saya memperlakukan Qadaffi, Qabeel, Qia layaknya raja dan ratu. Lalu kenapa orang asing berani melayangkan tangan ke arah mereka."

Adan menggeram sambil mengepalkan kedua tangan untuk menyalurkan sebagian kemarahannya. "BASTARD!"

Pria itu jelas tidak bisa membendung kemarahannya. Sepatu yang bergesekan dengan kaki yang dihentak dengan keras menimbulkan bunyi yang membuat suasana semakin menegangkan. Dengan raut dingin yang menyimpan sejuta emosi amarah, Adan melangkah menuju pintu utama untuk pergi keluar dan mencari orang yang saat ini terngiang di kepalanya.

Kino dan Kesya, sepasang suami istri yang masih di ruangan tersebut saling berpandangan. Mereka bersumpah jika sejak Adan mengeluarkan aura menyeramkan, keduanya menahan nafas dengan sangat dalam.

Pandangan mereka teralih pada layar laptop yang masih menampilkan dimana penyiksaan Pak Bambang kepada Qia. Jika kalian berpikir itu adalah rekaman CCTV, maka kalian salah besar. Jika itu CCTV Adan pasti sudah membunuh pria bernama Bambang itu sejak lama. Itu adalah video dari hasil rekaman seseorang.

Alasan Kino dan Kesya datang ke pesta ulang tahun triplets adalah untuk memberikan salinan rekaman tersebut kepada Adan. Nomor asing yang tadi malam masuk ke ponsel Adan, itu adalah nomor milik Kino. Awalnya mereka akan bertemu di siang hari, tapi Adan mengabari jika keduanya datang saja pagi hari sekalian untuk datang ke perayaan ulang tahun triplets.

"Mas menurut kamu, Pak Bambang akan selamat gak ya?"

Kino menatap istri tercintanya itu dengan pandangan tidak percaya. "Kamu masih nanya lagi?"

****

"Alex!" panggil Adan dengan nada dingin.

"I-iya, Bang?" Alex sedikit heran melihat ekspresi sang Abang yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang