💞 38. -Mana Dedeknya?- 💞

4.7K 754 304
                                    

Haii❤

Seperti biasa, part ini agak meresahkan. Tapi menurutku lebih meresahkan judulnya🙂

SIAP-SIAP!!😤

ARE YOU READY??!! Ngengg🛫🛬

ARE YOU READY??!! Ngengg🛫🛬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. Mana Dedeknya?

"Papi melengkel!"

Satu delikan di terima Qia dari Adan. Baru saja sampai di rumah, Qia sudah mengomel tidak jelas. Sambil memapah sang istri yang masih lemas, Adan membiarkan putri kecilnya itu terus mengoceh. Sementara Qadaffi dan Qabeel hanya terus diam di barisan belakang.

"Merengkel kenapa coba?" tanya Adan akhirnya. Ia mendudukkan sang istri di sofa. Karena Cinta mengatakan tidak ingin ke kamar.

"Kan Qia udah bilang, Mami itu lagi sakit. Telus kenapa Papi bawa Mami ke lumah sakit?"

"Ya karena Mami lagi sakit, makanya Papi bawa Mami ke lumah sakit." Adan terdiam sebentar. "Tuhkan Papi jadi ikut-ikutan cadel."

Qia merengut, sambil menyilangkan tangan di depan dada. Memandang sang Papi dengan tatapan permusuhan.

"Papi salah!"

"Salahnya dimana?"

"Halusnya Papi itu bawa Mami ke lumah sehat, bukan ke lumah sakit."

Empat orang yang berada di ruangan dengan nuansa serba hijau itu memandang cengo ke arah Qia. Entah apa lagi yang ada di pikirian anak itu. Tidak ada yang bisa menebak.

"Mami itu lagi sakit Papi, masak dibawa ke lumah sakit. Halusnya bawa ke lumah sehat, bial Mami cepet sehat. Papi gimana sih? Masak gitu doang gak tau. Halus Qia yang jelasin?"

Adan meraup wajahnya kasar. Ia berasa di nasehatin oleh anaknya sendiri. Mending kalau nasehatnya benar, lah ini malah gak masuk akal.

"Gak ada rumah sehat Qia," timpal Qabeel yang daritadi terdiam.

Berbeda dengan Cinta yang sudah tertawa saat mendengat celetukan putrinya. Qabeel yang daritadi memutuskan untuk diam malah membuka suara juga.

"Loh halusnya ada dong, Bang. Masak ada lumah sakit tapi gak ada lumah sehat. Gimana sih yang bikin, gak beltanggung jawab banget. Masak bikin lumah sakit tapi gak mau bikin lumah sehat. Qia plotes ini!"

Sambil menyender di bahu Cinta, Adan mendengar ocehan tak bermakna yang dilontarkan Qia. Entah mimpi apa ia bisa memiliki anak seajaib ini.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang