💞 34. -Nikah- 💞

5.4K 772 412
                                    

Hayy aku kembali😄😄

Kangen gak?☺

Yang suka sama cerita ini, tapi gak follow aku, hukumnya makruh🙂🙂😆

Hehehe, jangan lupa follow ya MegyAmelya

Makasih💞💞💞

Makasih💞💞💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

34. Nikah

"Duli duli yang kau tancapkan di hati ini."

Pisang goreng yang sebentar lagi akan masuk ke mulut Adan, seketika terhenti dan hanya melayang di udara. Pria itu menatap Qia yang sedang bersenandung ria.

"Tau lagu itu dari mana kamu, Qi?" tanya Adan.

"Dali Bang Abil."

Adan terdiam dengan pisang yang belum masuk ke dalam mulut. Anak zaman sekarang sudah tau lagu cinta-cintaan ya.

"Jangan nyanyi lagu itu, Qi. Gak cocok sama umur kamu," ujar Adan menasehati.

"Jadi nyanyi apa yang sesuai umul Qia, Pi?"

"Pok ame-ame," jawab Adan asal.

Qia mengangguk. Anak itu mengambil pisang di atas piring, dan memakannya.

"Pok ame-ame, belalang puku-puku."

"Kupu-kupu!!" koreksi Adan sambil memasang wajah kesal.

Sementara Qia hanya menyengir. Sudah Qia bilang, 'kan kalau dia suka melihat orang lain marah. Satu hari tidak mengganggu orang lain, itu seperti ada yang kurang.

Qia kembali bersenandung. "Papi jangan malah-malah. Takut nanti cepat mati."

"HEYY!!" Adan langsung menghampiri Qia dan menggelitiki anak itu.

"Ampun, Pi!!" Qia tertawa kegelian dan memohon pada Adan agar berhenti menggelitiki perutnya.

Adan pun berhenti dan mengangkat Qia ke atas pangkuannya.

"Siapa yang ngajarin kamu nyanyi kayak gitu?"

"Om Alex," jawab Qia cepat. "Kata Om Alex kalau Papi lagi malah-malah, Qia disuluh nyanyi lagu itu aja. Bial malahnya Papi langsung belhenti."

Adan tertawa pelan, pria itu mengelus rambut Qia dengan sayang. Dalam hati ia sudah mengumpati Alex yang selalu mengajari anak-anaknya ajaran sesat. Adan jadi prihatin pada Aretta yang mempunyai Papa seperti Alex.

"Kan Papi udah sering bilang, kalau Om Alex ngajarin apapun itu jangan didengerin. Ajaran dia itu sesat."

"Ajalan sesat itu, ajalan yang enggak benel ya, Pi?"

"Hu'um."

Qia mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan ibu jadi. "Papi, Qia jadi belpikil."

Adan segera menurunkan Qia dari pangkuannya. Beneran, ia tidak mau darah tinggi malam-malam gini hanya karna ucapan yang dikatakan sang putri.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang