💞 4. EXTRAPART: QIANDRA ASSYIFA 💞

3.9K 429 246
                                    

4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. EXTRAPART: QIANDRA ASSYIFA

"Bang saranin gue film yang tentang menjelajahi hutan gitu dong."

"Dora the explorer."

Qia terdiam sambil memegang mouse laptop. Untung saja ia tidak sampai melemparkan laptop di hadapannya itu pada sang Abang.

"Serius napa sih, Bang," ujar Qia kesal.

"Ya gue serius itu. Bener kan kerjaan si Dora sama monyetnya menjelajahi hutan? Katakan peta katakan peta."

Qia langsung mendelik. Seketika ia menyesal telah meminta saran pada Qabeel. Tau gitu ia akan meminta saran pada Qadaffi saja. Eh tidak! Itu lebih parah. Bisa-bisa ia malah disuruh menonton acara cerdas cermat.

"Godzilla VS Kong, keknya seru nih. Tonton ahh!" Qia memain-mainkan jarinya di atas laptop. Kemudian langsung mem-play film yang akan ia tonton.

"Qi! Lo gak bisa nonton film yang agak perempuan gitu? Disney Frozen atau apa gitu? Masak yang lo tonton Godzilla?!" protes Qabeel.

Saat ini keduanya berada berada di kamar Qabeel dan sedang memperdebatkan hal tidak penting. Lihat saja kondisi kamar itu. Bungkus snack berserakan di mana-mana. Rempahan bertaburan di atas kasur. Juga kulit kuaci yang berserakan di lantai. Padahal TV di hadapan mereka sedang menyala, tapi keduanya malah memilih menonton film di laptop.

"Diam, Bang! Film-nya udah mulai!" Entah sudah keberapa kali Qia melempar kulit kuaci ke lantai. Ia bahkan tidak menyadari jika kumpulan kulit kuaci tersebut dikumpulkan masih sudah bisa membentuk gunung.

Kini kakak beradik itu sedang fokus menonton film. Namun, tak lama fokus itu terpecah saat mendengar langkah kaki mendekat dari arah luar.

"Bang!" panggil Qia pelan.

"Mampus Qi!" bisik Qabeel.

Bunyi kedebak-kedebuk pun terdengar di dalam kamar. Dua anak itu secara cepat membereskan kekacuan yang mereka buat sendiri. Qia menyibak selimut dan merapikan ranjang. Sedangkan Qabeel dengan tangan dan kakinya memasukkan semua sampah yang berserakan di lantai ke kolom tempat tidur. Dalam waktu singkat kapal yang terlihat seperti kapal pecah sudah sangat rapi. Pada detik yang sama, pintu kamar tersebut diketuk dari luar.

"Masuk!" ucap Qabeel sambil memperbaiki posisi duduknya. Ia dan Qia duduk rapi dengan kaki bersila. Seolah keduanya anak manis. Padahal posisi awal kepala di bawah dan kaki di atas.

"Sarapan," ucap Qadaffi setelah membuka pintu.

Qabeel dan Qia menjawab dengan anggukan. Entah kenapa tingkah kedua adiknya malah memunculkan kecurigaan di benak Qadaffi.

Mata Qadaffi berkeliaran kesana kemari. Seolah sedang men-scan kamar milik sangat adik. Detak jantung Qabeel pun berdetak dua kali lebih cepat. Sekedar info dia sedang malas disuruh bersih-bersih.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang