Bab 29 - Nyaman Bersama Mantan Part.2

354 30 0
                                    

Nanda menghela napas kesal. Ia akhirnya men-dial nomor Ayu untuk mempertanyakan keberadaan wanita itu.

"Halo ...!" suara merdu Roro Ayu langsung menggema di telinga Nanda.

"Ach, sial ...!" umpat Nanda dalam hati. Ia memijat kepalanya yang berdenyut saat mendengar suara Ayu yang begitu sensual di telinganya. Dadanya tiba-tiba penuh sesak hanya karena mendengar satu kata lembut saja dari bibir wanita itu.

"Halo, Nanda ...! Are you there?" tanya Ayu lembut.

Nanda menarik napas dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar. "Kamu di mana? Sudah selesai makannya?"

"Masih di restoran sama Nadine, Rocky dan Sonny," jawab Ayu.

"Rocky itu siapa lagi?" tanya Nanda.

"Pacarnya Nadine," jawab Ayu lembut.

"Di restoran mana?" tanya Nanda lagi.

"Kamu mau nyusul?" tanya Ayu balik.

Nanda terdiam selama beberapa saat.

"Kalau kamu mau nyusul, aku akan kasih tahu tempatnya. Without Arlita," jawab Ayu.

"Kamu bisa pergi sama Sonny, kenapa aku nggak bisa bawa Lita?" tanya Nanda.

"Sonny dan Arlita itu berbeda," jawab Ayu dan langsung memutuskan panggilan telepon dari Nanda.

Nanda mendengus kesal sembari menatap layar ponselnya yang sudah mati. "Shit!"

"Kenapa, Nan?" tanya Arlita saat mendengar Nanda mengumpat kesal. Ia langsung duduk di samping Nanda dan bergelayut manja.

"Ayu nih ngeselin banget. Waktu dia masih pacaran sama Sonny, dia selalu baik sama aku. Dia juga penurut banget sama pacarnya itu. Giliran udah jadi istriku, dia selalu aja ketus sama aku dan pembangkang. Aku udah coba buat bersikap baik sama dia. Eh, besoknya tetep aja masih nyebelin. Aku kayak nggak ada harganya sebagai suami," jawab Nanda sambil menahan kesal.

"Nan, Ayu itu emang independen woman. Mana mau dia diperintah sama laki-laki. Aku tahu banget sifat dia yang dominan dan sok star itu. Kamu pelihara aku aja! Aku akan nurutin semua yang kamu mau. Bisa menemanimu bersenang-senang setiap hari kalau kamu jengah dengan istrimu di rumah." Arlita berbisik di telinga Nanda.

Nanda menghela napas dan menatap lekat wajah Arlita. "You're a good puppy," ucapnya sambil tersenyum dan menjepit dagu Arlita. Kemudian, ia mengecup lembut bibir wanita itu.

Arlita balas tersenyum dan menatap wajah Nanda penuh cinta. "Setelah Ayu melahirkan, kamu ceraikan dia nikahi aku, ya!" pintanya manja.

Nanda mengangguk. "Udah selesai pilih bajunya?"

"Udah. Udah aku taruh di kasir," jawab Arlita sambil menunjuk meja kasir dengan dagunya.

Nanda langsung bangkit. Ia menghampiri meja kasir dan mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompetnya.

Arlita tersenyum puas saat Nanda masih terus menjamin kelangsungan hidupnya. Baginya, Nanda adalah ladang uang yang tidak akan ia lepaskan dengan mudah begitu saja. Baginya, Roro Ayu tidak ada apa-apanya dan ia akan menyingkirkan wanita itu perlahan.

Hubungan pertemanan yang terjalin di antara mereka, sudah terputus sejak Roro Ayu mengkhianatinya dan mengandung anak dari Nanda. Karena wanita itu sudah menghancurkan semua rencananya dan nyaris kehilangan Nanda. Ia tidak peduli dengan status Nanda saat ini. Dia masih sangat mencintai Nanda dan membutuhkan pria itu dalam hidupnya.

"Mau cari apa lagi?" tanya Nanda setelah ia selesai membayar semua tagihan belanja milik Thalita.

"Mmh ... nggak ada. Semuanya udah lengkap. Gimana kalau kita pergi makan?"

"Mau makan di mana?" tanya Nanda.

"de Soematra enak. Gimana?" tanya Arlita balik sambil meraih banyak paper bag yang tergeletak di lantai dan memberikannya sebagian ke tangan Nanda.

"Boleh." Nanda mengangguk. Ia bergegas keluar dari pusat perbelanjaan Galaxy Mall dan menuju ke sebelah barat kota tersebut untuk mencapai rumah makan yang bisa ditempuh dengan waktu sepuluh menit saja saat jalanan lengang.

Menikahi Lelaki BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang