Bab 68 - The Power of Nyonya Ye

346 20 0
                                    


Yuna melangkahkan kakinya perlahan memasuki sebuah restoran mewah yang ada di lantai dua Galaxy Mall. Ia langsung duduk di salah satu meja yang kosong seorang diri. Asisten pribadinya, berdiri di samping meja sambil memesankan makanan untuk pelayan yang ada di sana.

Anak buahnya telah menginformasikan jika malam ini Edi Baskoro dan sang istri akan makan malam di restoran ini. Ia dengan sengaja memesan semua meja yang ada di restoran itu hingga tidak ada orang lain yang bisa masuk ke dalam sana selain dia.

"Nyonya, mereka datang," bisik asisten pribadi Yuna sambil menunjuk ke arah pintu masuk.

Yuna mengangguk. Ia mengerti saat salah satu karyawan yang berdiri di pintu, menghadang langkah Edi dan istrinya.

"Maaf, Nyonya dan Tuan ...! Tempat ini sudah di-booking," ucap pelayan itu sambil menatap Edi dan Bunda Rindu.

"Kami sudah memesan meja satu hari sebelumnya. Kenapa kami tidak boleh masuk?" tanya Edi sambil mengerutkan dahi karena restoran itu tiba-tiba di-booking.

Yuna langsung memberi kode pada asisten pribadinya. Dengan cepat, asisten pribadi itu menghampiri petugas restoran yang berjaga di pintu.

"Permisi, Mas ...! Tuan dan Nyonya ini adalah orang yang diundang oleh Nyonya kami," ucap asisten pribadi Yuna.

"Oh. Maaf!" Pria itu langsung membungkuk hormat, ia mempersilakan Edi dan istrinya untuk masuk ke dalam sana.

Edi dan Rindu saling pandang. Mereka benar-benar tidak tahu siapa nyonya yang dimaksud oleh orang-orang itu.

"Silakan duduk, Tuan dan Nyonya ...!" Asisten pribadi Yuna langsung menarik kursi untuk Edi dan istrinya. Tepat berhadapan langsung dengan Yuna yang sudah duduk dengan elegan di depan mereka.

Edi dan Bunda Rindu saling pandang ketika melihat Ayuna berada di sana. Mereka tidak menyangka jika ada Ayuna di hadapan mereka. Tidak ada yang tidak mengenal Vice President Galaxy Group ini. Wajahnya sudah sering terpampang di cover majalah bisnis Asia karena perusahaannya memang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

"Selamat malam ...!" sapa Yuna sambil tersenyum manis ke arah Edi dan sang istri.

"Maaf, Nyonya! Ini ada apa, ya? Kenapa harus menemui kami dengan cara seperti ini?" tanya Edi sambil menatap wajah Yuna.

Yuna tersenyum menanggapi pertanyaan Yuna. "Anda mengenal saya?"

Edi mengangguk. "Tidak ada orang bisnis yang tidak mengenal pemilik Galaxy Group. Apalagi Anda juga masih puteri dari pemilik Howard Group," jawabnya.

"Oh. Baguslah kalau Anda mengenal saya." Yuna tersenyum manis ke arah Edi dan Rindu. Ia menoleh ke arah asisten pribadinya, meminta wanita muda itu untuk menyiapkan hidangan spesial dari restoran tersebut.

Edi dan Bunda Rindu saling pandang. Mereka benar-benar tidak tahu apa yang membuat pemilik Galaxy Group itu pergi menemui mereka.

"Saya nggak bisa berbasa-basi karena nggak punya banyak waktu. Saya datang ke sini atas nama sahabat saya, Andre Ahmad Perdanakusuma. Kalian kenal?" tanya Yuna.

Edi dan Bunda Rindu saling menatap. "Dia besan kami."

Yuna mengangguk. "Kalian mengakui kalau Andre dan Nia itu besan kalian?"

Bunda Rindu mengangguk.

"Lalu, kenapa kalian menuntut keluarga besan sendiri sampai seperti ini?" tanya Yuna sambil tersenyum.

"Oh. Kamu menemui kami untuk membujuk kami agar tidak melaporkan perbuatan Nanda ke polisi dan menuntut keluarga mereka? Presiden sekalipun, tidak akan membuatku mencabut tuntutanku terhadap bajingan itu!"
sahut Edi. Ia langsung emosi saat mengetahui maksud Yuna menemuinya.

Yuna menghela napas. "Aku tidak membujuk kalian untuk mencabut laporan kalian. Itu hak kalian. Saya tahu perasaan kalian yang sedang memperjuangkan keadilan untuk puteri kalian. Kalian berdua orang tua yang berpendidikan. Apakah keadilan yang kalian inginkan itu benar-benar baik untuk Roro Ayu?" tanya Yuna.

"Jelas baik. Nanda sudah memperlakukan puteri kami seperti binatang. Kami memberinya kesempatan untuk menikahi dan memperlakukan puteri kami dengan baik. Tapi dia malah mempermainkan Roro. Benar-benar tidak menghargai kami sebagai orang tuanya!" sahut Edi sambil menahan amarah di dadanya. Setiap kali mengingat wajah Nanda, emosinya terus memuncak.

"Apa puteri Anda yang menginginkan hal seperti ini? Dia wanita yang cerdas dan baik hati. Saya pernah mengundangnya makan malam di rumah keluarga saya dan hubungan mereka berdua terlihat baik-baik saja. Itu artinya, Roro Ayu tetap berbakti dan masih peduli dengan Nanda. Walau bagaimana pun, Nanda adalah ayah biologis dari bayi yang dikandung Roro Ayu. Apa kalian benar-benar tidak berperasaan? Sebagai orang tua, kalian tega memisahkan anak dari orang tuanya?" tanya Yuna panjang lebar sambil menatap serius ke arah Edi dan Rindu.


Menikahi Lelaki BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang