📌 Chapter 20 (1): Angel in His Dictionary

104 6 0
                                    


Cean sama sekali tidak pernah menyangka jika--meskipun pernah ketinggalan kelas selama setahun--dia menemukan teman sekelas yang sangat perhatian padanya. Contohnya pada hari ini, saat siswa kelas 11 mengikuti kegiatan PERJUSAMI.

Kegiatan ini terdiri dari tiga hari dan diisi dengan berbagai lomba, mulai dari lomba LCT, pionering, LKBB, tata boga, dan akustik. Ada pula kegiatan seperti menjelajahi hutan secara berkelompok dan hal lain yang masih berhubungan dengan Pramuka.

Teman sekelas Cean yang ikut serta pun segera bersiap memilih anggota untuk mengikuti berbagai lomba tadi. Saat ini mereka berada di dalam kelas dengan duduk melingkar untuk melalukan diskusi.

Sebenarnya mereka sudah membuat dua buah tenda untuk putra dan putri, tetapi mereka lebih memilih berdiskusi di dalam kelas agar memudahkan satu sama lain.

Cean awalnya mengajukan diri untuk mengikuti lomba LKBB, tetapi mereka sontak menggeleng dan menyuruh Cean untuk mengikuti lomba yang tidak menyangkut dengan kegiatan fisik.

"Terus aku ngapain kalau cuma diam di sini terus?" keluh Cean saat permintaannya sedari tadi terus saja diacuhkan.

"Udah ikutin kata kita aja, No."

Cean langsung mengerucutkan bibirnya. "Tapi nanti pas hiking aku ikut, ya," pinta Cean dengan wajah memelas.

"No way!"

"Enggak boleh!" tolak mereka dengan serentak.

"Lah, kenapa?" tanyanya tidak terima. Padahal dari semua kegiatan, kegiatan itu yang paling Cean nantikan.

"Kita enggak mau lo kenapa-napa. Mendingan lo di tenda aja sama anak yang lain. Buat hiking ntar kita bagi lima orang cewe, lima orang cowo," usul Ijun yang sebenarnya berada di samping Cean.

"Hm, ya tapi kann--" Ijun memelototkan matanya.

"Iya-iya ya udah deh." Cean menghela napas pasrah. Salahnya juga yang kemarin pingsan di hadapan teman-temannya.

"Gimana kalau lo ikut akustik aja?" usul Putri dan langsung diangguki oleh yang lain.

Cean nampak berpikir dengan keras, tetapi setelahnya cowok itu malah menggeleng. "Malu," akunya dengan suara kecil.

"Ide bagus!" kata Ijun. "Lo kan bilang bisa main gitar, suara lo juga oke banget tuh. Ayolah itung-itung bantuin kelas kita buat menang," tambahnya membuat Cean jadi ragu sendiri.

"Lagian lombanya masih hari Sabtu, malam besok. Berarti masih ada satu hari buat lo latihan," sambung yang lainnya.

Cean menatap raut penuh harap dari orang-orang di hadapannya. Sebenarnya dia ragu, tetapi Cean juga tidak bisa menolak permintaan mereka. Apalagi mereka sudah berbaik hati pada Cean agar tidak melakukan kegiatan yang melelahkan.

"Tapi kalau jelek gimana?" tanya Cean resah.

"Tenang aja. Kita enggak menuntut lo buat menang, kok. Asalkan lo berani tampil aja kita udah syukur banget. Menang kalah itu biasa dalam ajang kompetisi."

Cean mengangguk lalu berkata, "Oke deh, aku ikut."

Hal itu pulalah yang membuat teman sekelasnya memekik kegirangan.

***

Setelah melewati beberapa lomba yang melelahkan, kini sepuluh orang dari kelas 10 IPS 1 tengah melaksanakan lomba LKBB sebagai nomor undian terakhir. Beberapa dari mereka sontak saja bersyukur karena hari tidak sepanas beberapa menit yang lalu.

Cean yang notabenenya hanya menjadi suporter, kini menonton teman-temannya yang bertanding dengan semangat. Namun, tawanya pecah ketika salah satu dari mereka salah melakukan aba-aba dan membuat fokus anggota lain jadi buyar.

The Way I Hate You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang