"Ra, lo udah liat postingan ig Syilla?"
"Enggak peduli."
"Liat dulu, Ra, ini penting banget."
"Enggak! Jangan maksa gue, Rin!"
"Ini tentang Cean, Ra. Lo enggak mau tau?"
Chyra bergeming lalu menatap Rindu dengan wajah yang mulai melunak. "Maksud kamu apa?"
Rindu menaruh ponselnya di depan dada sembari berkata, "Tapi lo harus janji sama gue, setelah liat ini lo enggak boleh down lagi."
Tak ingin berdebat lebih lama, Chyra mengiyakan permintaan sahabatnya. "Emangnya ada apa, Rin? Cean udah masuk sekolah? Gimana kabarnya? Kenapa selama ini dia ngilang? Jahat, pasti dia lagi ngerjain gue kan?"
Mendengar rentetan pertanyaan dari Chyra, membuat Rindu tidak tega untuk menunjukkan hal padanya. Gadis itu akan patah hati. Rindu pun tidak bisa menafikan jika dia juga kecewa kepada Cean, terlebih setelah melihat postingan Syilla ini.
Rindu menggelengkan kepalanya. Dia pegang ponselnya erat-erat. Mungkin memang ada baiknya jika Chyra tidak tahu, sebelum gadis itu akan merasakan sakit yang lebih dalam lagi.
Kemudian Rindu menepuk pundak Chyra lalu memeluknya saat gadis itu menatapnya dengan penuh pengharapan. Apalagi dengan wajahnya yang berkaca-kaca. Rindu mendongak ke atas untuk mencegah air matanya keluar.
"Kenapa diem aja, sih?" heran Chyra. "Lo bohong, ya, Rin? Enggak lucu ah bercandanya. Gue enggak suka!" Dengan kesal Chyra memukul lengan Rindu hingga gadis itu mengeluh kesakitan.
"Eh iya, maaf. Ini bener, Ra. Gue lagi enggak bercanda." Rindu menghembuskan napas panjang lalu menyerahkan ponselnya pada Chyra.
"Lo bisa liat sendiri," katanya sembari mengalihkan pandangan. Kemana pun itu, asal tidak melihat raut wajah sendu milik sahabatnya.
Chyra mengambil ponsel Rindu, membuka kata sandi yang dia hafal luar kepala lalu mendapati sebuah postingan dari sebuah akun milik Syilla. Matanya membelalak sebelum akhirnya dia terkekeh lebar.
"Ini bukan Cean," tolaknya, "Cean enggak mungkin begitu sama cewek lain." Ponsel di tangannya langsung terjatuh, sekujur tubuhnya terasa lemas.
"Jangan denial sama faktanya, Ra. Lo enggak bisa terus-terusan stuck di orang yang sama. Lupain dia-"
"Enggak, Rindu! Enggak ... sekalipun seluruh dunia menentang, gue tetap percaya bahwa Cean punya alasan sendiri."
"Alasan apa yang cocok untuk cowok yang pergi berduaan dengan cewek lain di saat dengan teganya dia menggagalkan pertunangan kalian? Lo pikir ini normal, Ra? Enggak, enggak ada cowok di dunia ini yang benar-benar tulus sama perkataannya."
Chyra melengkungkan bibirnya ke bawah, masih menolak fakta untuk percaya. "Gue bakal buktiin sendiri!"
Gadis itu menggeledah isi tasnya, mengambil ponsel dengan terburu. Tangannya sudah basah oleh keringat. Chyra langsung membuka Instagram milik Cean.
Harapan yang tadi masih tersisa, kini hilang tanpa aba-aba. Foto-foto jadul miliknya dulu masih tersimpan rapi di feed Instagram lelaki itu, tetapi kini satu foto pun sudah tidak ada. Mungkin dihapus dan digantikan dengan sebuah foto yang sama persis dengan yang dia lihat di akun milik Syilla. Dengan caption yang sama persis.
"Rindu ...," katanya tercekat. Dia memperlihatkan foto itu pada Rindu sembari berkata dengan tersendat, "Kalau Chyra enggak lihat foto itu, mungkin ... mungkin Chyra enggak akan sakit seperti i-ini."
Rindu merangkul Chyra saat binar matanya meredup sempurna. "Lo udah janji sama gue enggak akan down lagi. Lo harus sabar karena gue yakin seorang Chyra itu adalah cewek paling kuat sedunia. Lo enggak boleh lemah cuman gara-gara cowok kayak dia. Dia enggak pantas buat lo "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Hate You [End]
JugendliteraturChyra Anzaela Permana. Anak kecil yang selalu ceria tanpa memperlihatkan kesedihannya. Itu dulu ... sebelum satu rahasia yang ia ketahui tentang orang tua kandungnya. Bahkan, rahasia itu baru ia ketahui setelah 10 tahun kemudian. Sebuah fakta yang m...