Malam setelah pertemuannya dengan Allistair, Elias duduk selama berjam-jam di apotek selagi menunggu hasil tes laboratorium selesai dicetak. Segera setelah seorang petugas memberinya salinan cetakan lab, Elias langsung mengendara untuk pulang. Namun Elias baru setengah jalan ketika tiba-tiba hujan turun deras. Percikan airnya memukul atap mobil dengan keras dan suara deruan anginnya meredup begitu Elias menutup kaca mobilnya dengan rapat.
Selagi menunggu hujan reda, Elias menepikan mobilnya di pinggir jalan untuk membeli kopi panas. Ia duduk di belakang kemudi sembari membaca hasil tes itu. Tidak banyak informasi baru selain apa yang sudah diketahuinya tentang obat yang ditelan Rachael selama ini. Obat-obatan yang diselundupkannya itu, diam-diam ia bawa ke apotek untuk diperisa kandungannya. Tidak ada detail khusus yang dapat ditemukan dalam obat itu, siapapun bisa mendapatkannya di apotek, namun yang menarik adalah efek samping yang sifatnya menenangkan. Jika obat itu diberikan dalam dosis yang sesuai, maka efeknya akan menekan hormon yang memicu emosi seperti: gairah, perasaan senang, atau bahkan stress, serta menahannya selama beberapa jam. Elias bisa saja menelan obat penenang itu sekarang hanya untuk memastikan suara yang terus berbisik di kepalanya menghilang. Ia telah memandangi obat-obatan itu selama beberapa saat – hampir akan menelannya sebelum suara ponsel yang bergetar di atas dashbor menghentikannya.
Setelah memasukkan kembali obat-obatan itu ke dalam saku jaket, Elias memeriksa ponselnya. Nomor yang muncul di layar depan tidak dikenali tapi itu bisa saja itu panggilan penting, jadi Elias mengangkatnya dengan cepat dan mendekatkan ponsel ke telinganya.
"Elias Kermitt, siapa ini?"
Suara seorang wanita yang muncul di seberang terdengar asing, namun untuk menjawab pertanyaannya, wanita itu mengatakan dengan tegas, "dokter Kermitt ini Joan Melburne."
Mendengar nama itu disebutkan, Elias langsung menegakkan tubuhnya di atas kursi. "Ah, ya, Dokter Melburne. Ini aku."
"Asistenku mengatakan kau meninggalkan nomor ini untuk dihubungi. Apa ada yang bisa kubantu?"
"Sebenarnya aku ingin menyakan beberapa hal mengenai seseorang yang pernah menjadi pasienmu."
"Pasienku? Maaf, tapi pasien mana yang kau maksud?"
"Rachael Simone. Kau mengingatnya?"
Ada jeda yang panjang sebelum wanita itu menjawab, "oh.. Rachael. Tentu, aku mengingatnya."
"Aku sedang mengerjakan tesis khusus tentang pasien yang mengalami gangguan mental serius, dan aku memilih Rachael sebagai subjek penelitianku."
"Jadi kau terapisnya sekarang?"
"Tidak, maksudku – belum sejauh itu."
"Tapi kau yang menanganinya?"
"Ya."
"Maka kau terapisnya."
"Ya, apapun. Umm.. aku menemukan pekerjaan ini sedikit sulit karena.. seperti yang kau tahu, dia pasien yang pasif. Jadi kupikir aku ingin tahu lebih banyak tentang Rachael darimu."
"Kau pikir aku mengenalnya begitu baik?"
"Tentu saja, kau pernah menanganinya."
"Aku tidak tahu lebih banyak dari yang kau tahu, Dokter Kermitt, percayalah."
"Tapi waktunya berbeda. Aku hanya ingin memastikan tidak ada yang kulewatkan. Ini sangat penting untukku. Dia pasienku sekarang."
Elias mendengar suara helaan nafas yang pelan dari seberang telepon, sebelum wanita itu memberinya jawaban yang membuat Elias merasa lega.
"Baiklah. Jika kau mau mengobrol, besok aku ada waktu sampai pukul sepuluh."
"Itu bagus. Aku akan datang pukul sembilan. Beritahu saja dimana alamatnya."
"Kau bisa datang ke klinikku jika kau tidak keberatan?"
"Tentu saja tidak, aku akan datang kesana. Terima kasih, dokter Melburne."
"Selamat malam, Dokter Kermitt."
Sambungan telepon di putus. Elias meletakkan ponselnya kembali ke atas dasbor dengan perasaan lega. Tatapannya menyapu ke sekitar dari balik kaca jendela mobilnya. Hujan sudah mereda dan hanya menyisakan jalanan gelap yang basah. Elias segera memutuskan untuk mengendara pulang saat itu. Ia telah menyusun sejumlah rencana di kepalanya: bertemu dokter Melburne, pergi ke panti untuk mencari Morgan, dan mencari cara yang tepat untuk berbicara dengan Rachael. Tapi pertama-tama Elias butuh tidur.
-
THE UNSEEN (YANG TIDAK TERLIHAT)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNSEEN (COMPLETE)
Mystery / ThrillerRachael Simone, seorang mantan terapis profesional, ditemukan terkurung di gudang setelah peristiwa penembakan yang menewaskan suami dan sahabatnya terjadi. Kebisuan Rachael yang tiba-tiba membuat kepolisian menyakini bahwa wanita itu bukanlah korba...