Bab 40

6 5 1
                                        

"Apa isi di dalam kotak itu?" tanya Elias begitu ia dan Rachael duduk menempati kursi panjang di taman. Setelah berkeliling cukup lama, mereka akhirnya menemukan tempat untuk menyingkir dari sejumlah pasien lain yang berkeliaran disana. Tempat itu cukup teduh, letaknya persis di dekat tebing sehingga mereka dapat mendengar suara gemuruh air sungai yang mengalir deras di baliknya. Meskipun begitu suara berisik air lebih baik ketimbang gangguan yang harus mereka hadapi dari sejumlah pasien atau perawat yang mengawasi.

"Kau akan segera tahu," sahut Rachael saat menyusupkan tangannya ke balik kerah. Wanita itu menarik kalung perak yang melingkari lehernya. Elias baru menyadari ujung runcing kalung itu adalah kunci yang dicarinya untuk membuka kotak.

"Aku tidak mungkin bisa membuka kotak ini tanpa sepengetahuanmu, kan?"

"Sebaiknya begitu, untuk berjaga-jaga."

Sebelum memasukkan ujung runcing kunci itu ke dalam lubang di kotak, Rachael sempat menatap Elias dan bertanya, "kenapa? Kau pikir apa yang kusembunyikan di dalam sini?"

Elias menggeleng, spontan menjawab, "aku tidak tahu."

"Coba tebaklah!"

Sembari menunduk menatap kuku-kuku jarinya, Elias berusaha memikirkan jawaban yang memuaskan. "Mungkin.. buku? Kotak musik lama? Aku tidak yakin – barang-barang favoritmu?"

Rachael menganggukkan kepala, kemudian tanpa berbicara, tangannya tergerak untuk membuka kotak dan melihat isinya.

Elias tidak begitu terkejut setelah melihat isinya. Kotak itu diisi oleh barang-barang lama seperti sejumlah foto dengan tepian yang hampir mengunging, kamera nikon kecil, sebuah jam tangan yang tidak lagi berfungsi, dan kotak kecil yang menyembunyikan sebuah kalung perak di dalamnya.

Jadi disanalah Rachael menyimpan kenangannya. Barang-barang itu tentunya bernilai sesuatu untuk Rachael sehingga ia tidak akan membiarkan seseorang mengambilnya. Sembari duduk di atas kursi panjang itu, Elias terus mengamatinya: Rachael yang menjulurkan satu tangannya untuk meraih sebuah foto yang tampaknya diambil belasan atau mungkin puluhan tahun lamanya. Foto itu telah menguning, bagian tepinya akan hancur di makan usia, namun kontur warna dan gambarnya masih jelas. Wajah Rachael yang tidak asing lagi muncul dalam gambar itu. Wajahnya tampak sekosong langit malam. Kemudian foto lain memperlihatkan gambar Morgan yang masih bayi. Ada tulisan tangan di bawahnya yang menerangkan kapan foto itu diambil dan ketika Elias mengamatinya lebih dekat, ia menyadari ada sesuatu yang aneh tentang gambar dalam foto itu. Bayi Rachael tidak kelihatan sehat di dalam gambar. Sebaliknya, wajahnya tampak pucat, nyaris membiru, dan kedua matanya tertutup rapat. Bayi itu diletakkan di dalam kotak yang mirip seperti inkubator kecil. Kulitnya yang merah telanjang, jari-jarinya yang kecil menekuk dengan kaku. Bayi itu tampak membeku seolah Elias dapat melihatnya melewati gambar, bahwa sesuatu yang salah telah terjadi.

Rachael mengerjapkan mata saat menyaksikannya. Tidak seperti Elias, wanita itu berlaih dengan cepat pada foto lain. Kali ini foto pernikahannya dengan Denise. Wajah mereka tampak berseri-seri kala itu. Rachael yang mengenakan gaun pernikahannya tampak begitu angun. Rahangnya tidak setirus sekarang, wajahnya tidak pucat, dan senyumannya yang lebar mengindikasikan kalau Rachael cukup menikmati hari itu.

Tapi Rachael tidak berlama-lama melihatnya, ia meletakkan kembali foto itu ke dalam kotak kemudian membuka kamera nikon yang lama sudah tidak difungsikan. Untungnya kamera itu masih dapat menyala, dan sejumlah rekaman yang tersimpan disana tidak menghilang.

Elias ikut menyaksikan sejumlah rekaman yang diambil di awal tahun pernikahan Rachael dengan Denise. Rachael sedang berdiri di belakang jendela ketika seseorang diam-diam merekamnya. Tebakan Elias orang itu Denise. Suara yang keluar dari mikrofon menjawabnya dengan tepat. Elias merasakan rahangnya mengeras ketika menyaksikan bagaimana Denise sengaja meletakkan kamera di atas nakas, kemudian berjalan mendekati Rachael dan mengejutkan wanita itu dari belakang. Rachael menatap laki-laki itu dengan kaget, tapi kemudian melingkari lengannya ke seputar pundak Denise dan berjinjit untuk menciumnya. Ciuman yang dirasa Elias terlalu berlebihan. Tapi Denise menikmatinya, laki-laki itu mengangkat Rachael dan membaringkannya di atas karpet. Sementara Rachael belum menyadari kalau kamera itu telah merekam aksi mereka, dan sebelum Elias diizinkan untuk melihat sisa rekamannya, Rachael menekan tombol ganti dan rekaman yang berputar kali ini memperlihatkan wajah bayi. Bayi itu tampak berbeda dari foto yang dilihat Elias pertama. Dalam rekaman ini, bayi itu tampak lebih sehat. Kedua matanya yang terbuka lebar memperlihatkan bola mata biru seperti milik Rachael. Bayi itu mengayunkan satu tangannya di udara, dan seseorang yang merekamnya menyorot wajahnya lebih dekat. Elias segera mengenali bentuk hidung dan tanda merah di bawah matanya. Bayi itu tidak lain adalah Morgan - Morgan yang lebih sehat.

THE UNSEEN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang