"Semalam aku bermimpi," bisik Rachael ketika mereka sampai di belakang gedung sore itu. Dibatasi oleh pagar berkawat setinggi tiga meter, mereka berjalan-jalan sembari menyaksikan danau yang menggenang tenang di kejauhan sana. Dalam waktu lima belas menit, wanita itu setidaknya sudah menghabiskan dua putung rokok sebelum Rachael bersiap untuk menyulutkan api pada putung rokok ketiganya. Elias membiarkannya kali ini.
Sejak awal pertemuan itu, ia menolak untuk berbicara alih-alih mendengarkan Rachael mengungkapkan isi pikirannya dengan bebas. Ketegangan yang sedari tadi dialaminya usai pertemuannya dengan Dokter Sebastian masih terasa hingga sore itu. Elias masih kesulitan untuk memercayai fakta bahwa Rachael membohonginya selama ini – Rachael membohongi semua orang tentang identitas Morgan. Bayinya tewas dua menit setelah dilahirkan. Bayi itu bahkan sudah sekarat di dalam kandungan beberapa menit sebelum dokter mengeluarkannya. Rachael mengonsumsi obat-obatan keras yang membahayakan janinnya beberapa minggu sebelum kejadian itu, ditambah lagi oleh minuman keras yang dikonsumsinya. Puncaknya terjadi ketika Rachael jatuh dari tangga saat berusaha turun dari loteng. Benturan yang terjadi pada perutnya menyebabkan kontraksi hebat yang membuat wanita itu kehilangan bayinya.
Tidak ada Morgan. Rachael tidak pernah melahirkannya dan tidak ada Gabriel, bayi itu tewas dua menit setelah dilahirkan. Namun tidak semua orang mengetahui rahasia itu. Elias bahkan ragu kalau Derek mengetahuinya. Namun bukannya membantu, fakta itu justru memunculkan pertanyaan lain di kepalanya: siapa Morgan?
"Aku memimpikan kita berjalan seperti ini," lanjut Rachael dengan suara pelan. "Hanya kau dan aku."
Wanita itu tersenyum, asap rokok mengepul keluar dari lubang hidung dan mulutnya. Kala wanita itu melamun, kedua matanya akan menatap lurus ke depan. Sesekali ia berkedip kemudian kedua alisnya bertaut, rahangnya yang mengeras perlahan mengendur begitu jari-jari yang mengapit putung rokok itu terangkat ke mulutnya.
"Apa yang kau pikirkan?"
Pertanyaam Rachael membuyarkan lamunan Elias. Dalam sekejap pikirannya menguap. Berubah menjadi asap yang berterbangan di udara kemudian sesuatu seakan menyeretnya kembali pada momen itu, momen yang menurutnya cukup tepat untuk bertanya.
"Aku ingin menyanyakan sesuatu padamu," mulai Elias, berusaha menjaga suaranya tetap terdengar tenang.
Rachael tidak menanggapinya, tapi satu alisnya terangkat dan kedua matanya menatap lurus ke arah Elias. Seluruh perhatiannya telah terpusat pada Elias.
"Kenapa kau tidak memberitahuku tentang Morgan?"
"Apa yang ingin kau tahu?"
Tidak ada cara lain untuk memperhalus maksudnya, jadi Elias memutuskan untuk langsung sampai pada poin utamanya. "Apa dia putrimu?"
Rachael sempat tertegun. Ekspresinya tiba-tiba menjadi kaku dan kedua mata wanita itu kini sepenuhnya terkunci pada Elias. Selagi keheningan itu mengelilingi mereka, suara gemuruh air danau yang bergerak menuju tepian dapat terdengar. Angin berdesau kencang, bergerak cepat melewati barisan rumput di bawah kakinya. Elias menunggu sampai Rachael bergerak menjauhinya perlahan, sejenak menatap rumput di bawah kakinya sebelum mengangkat wajah dan bertanya, "jadi kau sudah membuka kotaknya?"
Elias hendak berbohong, kemudian mengurung niatnya dengan cepat dan menjawab, "ya."
"Oh? Apa saja yang kau temukan?"
Saat matanya menatap lurus pada wanita itu, Elias membaca sebuah emosi yang berusaha ditutupinya. Rachael tampak asing sore itu. Caranya berbicara, gerak-geriknya, atau bahkan caranya menatap Elias. Ada sesuatu yang disembunyikan Rachael. Sebuah perasaan tidak nyaman yang dirasakannya muncul dari ketidaktahuannya tentang apa saja yang bisa dipikirkan Rachael.
![](https://img.wattpad.com/cover/310672342-288-k591699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNSEEN (COMPLETE)
Tajemnica / ThrillerRachael Simone, seorang mantan terapis profesional, ditemukan terkurung di gudang setelah peristiwa penembakan yang menewaskan suami dan sahabatnya terjadi. Kebisuan Rachael yang tiba-tiba membuat kepolisian menyakini bahwa wanita itu bukanlah korba...