Sore sebelum kembali ke rumahnya, Elias mengunjungi sebuah galeri seni di pusat kota. Beberapa hari sebelumnya, Elias Elias telah melacak profil Sean Terrell melalui akun media sosialnya. Ia mendapati sejumlah informasi yang mengatakan kalau Sean telah bekerja di sebuah galeri. Dalam sebuah katalog yang disebar Sean di akun media sosialnya, Elias berhasil mendapatkan akses kontak untuk dapat terhubung langsung dengan Sean. Disana juga disebutkan alamat galerinya sehingga Elias tidak perlu bersusah payah untuk menggalinya lebih dalam.
Dua hari yang lalu Elias telah memasuki galeri itu sebagai pengunjung dan melihat-lihat. Karena tempatnya cukup luas, ia tidak punya waktu banyak untuk menemukan Sean. Jadi Elias memutuskan untuk menghubungi Sean dan menyatakan maksudnya untuk bertemu.
"Aku agak sibuk," ucap laki-laki itu di telepon. "Pukul berapa kau mau datang?"
"Pukul lima sore."
"Oke, aku akan menunggumu di galeri pukul lima sore, tapi waktuku tidak banyak jadi.."
"Aku mengerti. Terima kasih."
Elias memeriksa arlojinya, saat itu masih pukul empat tiga puluh, masih tersisa banyak waktu, tapi ia memutuskan untuk memasuki galeri dan berkeliling untuk menyaksikan sejumlah lukisan yang dipajang disana. Para pekerja galeri yang sibuk berlalu lalang untuk mempersiapkan pameran tampak tidak begitu mengacuhkannya ketika ia datang. Sementara itu, Elias terus berjalan menyusuri lorong-lorongnya yang panjang. Sejumlah lorong dibatasi oleh sekat, dan sejumlah lukisan di pajang untuk memenuhi dindingnya yang kosong. Lukisan itu berbaris rapi. Jarak antara satu lukisan dengan lukisan lainnya hanya berkisar sekitar dua meter dan kebanyakan dari lukisan yang dilihatnya menampilkan wujud abstrak yang hanya mengandalkan permainan warna dan cahaya.
Elias sedang mengamati sebuah lukisan dengan wajah yang tampak familier. Rasanya ia pernah melihat wajah itu muncul di surat kabar, hanya saja rupanya masih tampak kabur. Seseorang yang melukisnya sengaja menempatkan wanita itu di dekat jendela yang memantulkan cahaya matahari sehingga bayangan wajahnya disamarkan oleh bias cahaya yang bergerak lurus melewatinya. Tepat di bawah lukisan, seseorang membubuhkan namanya dan sebuah pesan tersirat dalam bahasa asing.
Pelukisnya mungkin turis jalanan karena jelas kalau lukisan itu tidak tampak lebih mewah dari lukisan lainnya yang dipajang dalam galeri. Kanvas yang digunakan juga terlalu kecil untuk ukuran geleri yang sebesar itu, tapi kenapa Sean memutuskan untuk memajangnya?
"Itu tidak untuk dijual," ucap seseorang dari belakang punggungnya.
Elias tersentak dari lamunan dan langsung berbalik. Di belakangnya Sean telah berdiri, menggunakan pakaian serba hitam dan topi biru yang kontras di atas rambut pirangnya. Sembari menjulurkan satu tangan untuk menjabat Elias, laki-laki itu berkata, "kau Dokter Kermitt?"
"Ya."
"Sean Terrell. Aku lupa bertanya, dari mana kau mendapatkan nomorku?"
"Aku melihat katalogmu dan disana ada nomor galeri yang bisa kuhubungi. Kukatakan pada pekerjamu kalau aku perlu berbicara denganmu, jadi.."
"Ah, tentu saja. Maaf aku terlambat, ada beberapa hal yang harus diselesaikan."
Elias hanya pernah melihat laki-laki itu beberapakali dalam siaran berita di televisi. Sean yang kala itu maju untuk bersaksi atas kematian istrinya tampak tidak begitu acuh, seolah-olah ia sudah tahu hal itu akan terjadi. Setelah beberapa kali datang ke kantor polisi untuk memenuhi panggilan, Sean tidak pernah lagi muncul di berita. Satu-satunya pertanyaan Sean yang diungkapkan dalam surat kabar hanyalah sebuah pengakuan bahwa hubungannya dengan Cathy telah meregang lama sebelum peristiwa nahas itu terjadi dan Sean tidak mengetahui apa-apa mengenai kematian istrinya sampai ia mendapat kabar dari polisi. Tapi hal itu tidak sedikitpun menjelaskan keterlibatan Sean atas kejadian itu, alih-alih hanya menjadikannya pihak yang tidak tahu menahu. Kontras dengan pernyataannya, Sean pernah menjadi teman dekat Rachael dan Denise. Elias juga pernah membaca laporan polisi yang menyatakan Rachael sempat mengunjungi galeri Sean sendirian persis satu minggu sebelum kejadian. Tidak ada yang tahu apa yang disembunyikan Sean, tapi jelas kalau laki-laki itu enggan mengakuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNSEEN (COMPLETE)
Mystère / ThrillerRachael Simone, seorang mantan terapis profesional, ditemukan terkurung di gudang setelah peristiwa penembakan yang menewaskan suami dan sahabatnya terjadi. Kebisuan Rachael yang tiba-tiba membuat kepolisian menyakini bahwa wanita itu bukanlah korba...