"Tidak ada yang boleh tahu apa yang terjadi semalam," ucap Elias, pagi ketika ia berjalan bersisian dengan Rachael menuju bangunan rusak di seberang danau.
Wanita itu menatapnya sekilas, kemudian tersenyum. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, sebaliknya Rachael tampak tidak begitu mengacuhkan hal itu. Sepasang tangannya mengayun pelan di kedua sisi tubuhnya ketika wanita itu berjalan. Ia tampak sangat berbeda – ia bukan lagi Rachael yang menghabiskan satu tahun terkurung di dalam rumah sakit tua yang terancam akan ditutup dalam waktu dekat.
"Aku lebih suka mengingatnya," Rachael akhirnya berbicara setelah lama terdiam.
Melalui sepasang matanya yang cermat, Elias mengamati wanita itu, berdiri membelakangi danau dan dinding yang membatasi mereka. Lanskap hijau cerah dari pepohon di kaki bukit mengelilingi mereka. Udaranya tercium segar. Angin berembus pelan melewati helai ikal rambut Rachael yang mulai mamanjang. Rambut itu membingkai wajahnya yang anggun. Elias mulai menyadari bahwa mungkin alasan utamanya datang kesana tidak lain karena ketertarikan yang dirasakannya terhadap wanita ini. Untuk satu alasan tertentu Elias mulai memahami mengapa Denise memilih Rachael. Terlepas dari riwayatnya yang buruk, Rachael adalah wanita ramping yang memiliki rahang berbentuk oval sempurna, dan sepasang mata biru yang bagus. Rambut ikal bergelombangnya, meskipun tidak ditata dengan rapi, tetap saja membuatnya tampak anggun. Alis matanya tegas, dan wanita itu memiliki senyuman yang menenangkan tiap kali Elias melihatnya.
"Kemana kita pergi?"
Pertanyaan Rachael barusan membuyarkan lamunan Elias. Setelah berkedip, Elias berusaha memulihkan dirinya. Satu tangannya terangkat dan menunjuk pada bangunan kosong di seberang danau. Itu mungkin akan menjadi satu lagi tindakan bodoh yang dilakukannya selain memberi rokok pada Rachael. Jika petugas mendapati Elias membawa Rachael keluar dari bangunan itu tanpa izin, dapat dipastikan mereka akan mengusirnya dari sana. Bagaimanapun Elias tetap bertekad melakukannya. Hanya lima belas menit, pikirnya. Lima belas menit tidak akan membuat sebuah perbedaan. Rachael masih memiliki waktu dua jam sebelum mengikuti program berikutnya. Dua jam sebelum kembali berpura-pura menjadi wanita gila yang suaminya tewas ditembak oleh maniak.
"Ada bangunan rusak yang tidak terpakai disana," ucap Elias. "Kau mungkin mau melihatnya."
"Bagaimana kita bisa sampai disana?"
Sembari berkedip, Elias tersenyum untuk menggoda wanita itu dengan berkata, "pintu rahasia."
"Kau penuh kejutan, Dokter Kermitt."
"Senang mengetahuinya."
Elias meyakini Rachael tidak pernah mengetahui tentang pintu yang rusak di halaman belakang itu sebelumnya. Jika wanita itu tahu, maka ia akan memilih untuk melewati pintu itu dalam usaha pelariannya beberapa minggu yang lalu. Rasanya aneh untuk menunjukkan pintu keluar itu pada Rachael, tapi Elias sudah mempertaruhkan segalanya untuk hal itu. Mungkin setelah ini ia akan menyesali tindakannya. Mungkin..
"Aku percaya padamu," bisik Elias ketika ia menjulurkan satu tangannya untuk membantu wanita itu melompati pintu yang rusak.
Rachael menatapnya lekat-lekat, kemudian mendekat dan menerima juluran tangannya. Setelah membantu wanita itu melompati pagar, Elias menyusul di belakang. Mereka berjalan bersisian menuju bangunan yang rusak. Ada genangan air di atas atapnya yang miring. Tembok bagian depan di kedua sisi bangunan telah hancur sebagian dan hanya menyisakan bagian lain dalam bentuk yang tidak beraturan. Puing-puingnya tersebar di halaman depan, membaur bersama sisa-sisa daun yang berguguran.
Mereka melangkah dengan hati-hati untuk menghindari pecahan kaca di bagian depan bangunan, kemudian berjalan menyusuri lorong gelap menuju sebuah ruangan kosong di dalam sana. Ketika Elias mendorong pintu kayunya hingga terbuka, cahaya matahari yang membanjiri ruangan itu langsung menusuk wajah mereka. Ruangan itu masih kosong seperti yang diingat Elias. Hanya ada sebuah jendela berbentuk persegi di bagian tengah ruangan, sebuah sofa dan meja persegi yang tidak terpakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNSEEN (COMPLETE)
Mystery / ThrillerRachael Simone, seorang mantan terapis profesional, ditemukan terkurung di gudang setelah peristiwa penembakan yang menewaskan suami dan sahabatnya terjadi. Kebisuan Rachael yang tiba-tiba membuat kepolisian menyakini bahwa wanita itu bukanlah korba...