Bab 4

15 7 2
                                    

Catatan harian Rachael Simone

Ditulis pada: Juli 2016

(4 tahun sebelum pembunuhan)


Pagi ini aku terbangun dengan menyadari kalau aku mencintai laki-laki itu lebih dari sebelumnya. Itu terasa menenangkan mengetahui bahwa aku masih bisa merasakannya, tapi itu juga terasa aneh - dan menakutkan.

Aku bertahan selama bertahun-tahun untuk menyakini bahwa aku dapat mengendalikan segalanya, dan ketika Denise muncul, semuanya berubah begitu saja. Laki-laki itu adalah sesuatu yang tidak bisa kukendalikan, itulah mengapa aku mencintainya. Tapi aku bukan Rachael yang dulu, aku tahu apa yang kuinginkan dan aku akan mendapatkannya. Denise setuju denganku, itulah mengapa aku berpikir bahwa kami memiliki kesamaan. Dia sering menyebut kami sebagai pasangan muda yang ambisius dan aku suka caranya mengatakan itu - aku hampir memercayainya. Kami begitu bagus dalam pekerjaan kami, kami sudah sejauh ini dan dia percaya kalau segalanya akan menjadi lebih baik dengan sebuah pernikahan.

Ketika hubungan kami menjadi lebih serius, kuberitahu Denise kalau aku tidak menginginkan pernikahan karena aku tahu kemana ini akan mengarah. Denise tidak mempermasalahkan hal itu pada awalnya. Dia tidak keberatan menempati apartemen yang sama denganku tanpa sebuah pernikahan. Dia mengatakan kalau kami pasangan modern, kami bisa hidup dengan itu. Tapi kemudian orangtuanya mengunjungi kami malam ini dan mengatakan padaku secara halus kalau mereka tidak ingin putra bungsunya menjalani sebuah hubungan tanpa status. Jadi kuberitahu mereka kalau kami sudah membicarakannya dan Denise sama sekali tidak keberatan tentang hal itu. Tapi aku tidak tahu kalau pengakuan itu justru hanya mengacaukan malam kami. Orangtuanya marah, menolak untuk percaya kalau Denise benar-benar sepakat tentang itu. Mereka mengatakan padaku - secara jelas, bahwa putranya sudah bermimpi memiliki keluarga kecil dan pernikahan yang bahagia sejak dulu dan itu membuatku kacau. Untuk satu titik tertentu, aku merasa bahwa aku tidak benar-benar mengenal pria ini.

Jadi kami berdebat malam ini. Aku merasa marah karena dia tidak jujur padaku bahwa dia tidak pernah mengatakan hal itu pada orangtuanya. Kupikir aku sudah menjadi begitu rasional tentang hal itu. Dia bilang tidak ada yang perlu disembunyikan di antara kami - jadi aku memercayainya. Tapi aku keliru, dan sekaligus benar. Ada beberapa hal yang tidak akan pernah kau bagi dengan siapapun, jadi aku memaafkannya.

Dan dia memintaku untuk menikahinya.

Dan aku berpikir..

Mungkinkah? Mungkinkah pernikahan itu benar-benar dimaksudkan untukku?

Aku terpikir untuk menolak, tentu saja. Tapi itu adalah reaksi yang akan kutunjukan dulu, dan aku bukanlah Rachael yang dulu - jadi kujawab 'ya'.

-

THE UNSEEN (YANG TIDAK TERLIHAT)


THE UNSEEN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang