BAB 48 HANYA ALIBI

130 16 6
                                    

Menjadi sibuk untuk menghilangkan penat, apakah kalian pernah merasakan kekosongan hidup seperti yang dialami gadis berkacamata dengan rambut rapih terikat yang kini duduk bersama kumpulan anak organisasi SMA Bina Bangsa atau yang biasa disebut OS...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi sibuk untuk menghilangkan penat, apakah kalian pernah merasakan kekosongan hidup seperti yang dialami gadis berkacamata dengan rambut rapih terikat yang kini duduk bersama kumpulan anak organisasi SMA Bina Bangsa atau yang biasa disebut OSIS rasakan? Jika belum pernah, maka kalian perlu merasakannya untuk berkembang jika tak ingin stuck di titik yang menahan kalian melangkah.

Pintar, berbakat dan memiliki otak cerdas menjadikan Dilla sebagai bintang di mata guru-guru SMA Bina Bangsa sampai mereka mempercayakan acara besar malam pelepasan kepada perempuan itu dan sekarang mereka sudah mulai menggarap konsep malam pelepasan yang akan diadakan minggu depan tepat beberapa hari setelah kelulusan.

"Jadi aku punya konsep Cinderella Indonesia, setiap dari kakak-kakak akan kita kasih  menggunakan pakaian adat yang dimodifikasi sedemikian rupa menjadi lebih modern. Selain mengenalkan budaya, acara ini juga akan kita buat bernuansa klasik namun tentunya menyesuaikan dengan zaman dan salah satu segmen akan diatur untuk mengenang almarhumah kak Trisha sebagai salah-satu siswi kebanggaan SMA kita. Ini konsepnya boleh dibaca dulu dan aku juga berharap kritik saran dari rekan-rekan sekalian demi berjalannya acara kita dengan presentase keberhasilan 100%."

Dilla membagikan kertas yang ada di tangannya, terlihat mereka semua antusias membahas acara besar ini.

"Wah nggak salah sih guru-guru rekomendasiin lo jadi ketua panitia acara ini," ujar salah seorang berdecak kagum.

"Terimakasih, aku berharap kita dapat bekerjasama dengan baik karena hasil yang baik bukan hanya berasal dari satu orang melainkan dari kekompakan tim, solidaritas dan kerjasama."

"Dari konsep yang dipaparkan sudah bagus tapi gue mau kasih sedikit tambahan untuk di segmen penghormatan almarhumah itu kita tambahkan properti pendukung, gue mau kasih saran buat nyalain lilin dan bawa bunga mawar putih. Gimana?" sambung yang lainnya.

"Setuju," jawab mereka serentak.

"Oke untuk pematangan konsep nanti anak acara bisa rapatkan lagi, untuk panitia perlengkapan juga bisa saling berkomunikasi sama panitia acara untuk alat-alat apa saja yang dibutuhkan. Selanjutnya panitia dokumentasi," ujar Dilla menatap lelaki berkacamata yang memangku laptop di hadapannya.

"Kalau dari kita sih aman, paling buat video yang mau ditampilkan aja yang cukup rumit but amanlah bisa kita handel kok," ujarnya penuh keyakinan.

"Oke bagus, konsumsi gimana?"

Perempuan yang sibuk menatap cermin itu merasa terpanggil kemudian meletakkan cerminnya dan memberikan cengiran karena sadar bahwa ia ketahuan tak memperhatikan.

"Aman, lo pada bakal nemuin makanan lezat ntar. Lidah gue kalau masalah makanan gak ada tandingannya," ujarnya sangat percaya diri.

Semua bersorak senang mendengar ucapan Sonya, kalau membahas masalah makanan tentu membuat mereka bersemangat.

TOXIC RELATIONSHIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang