BAB 58 DUA TANGKAI MAWAR PUTIH

49 15 0
                                    

Akan ada setiap kejadian di balik sebuah acara, mungkin yang terlihat memukau di belakang terjadi banyak hal tak terduga dan diluar rencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akan ada setiap kejadian di balik sebuah acara, mungkin yang terlihat memukau di belakang terjadi banyak hal tak terduga dan diluar rencana. Sama seperti acara malam pelepasan yang diadakan SMA Bina Bangsa malam ini, di tengah acara yang sedang berlangsung tiba-tiba listrik mati secara tiba-tiba. Tentu saja hal itu membuat semua panitia panik.

"Oke, gue punya ide!" ujar Dilla langsung berjalan menuju panggung dengan flash ponsel yang menyala.

Dengan sigap Dilla membisikkan sesuatu kepada pembawa acara, dua orang yang saat ini tengah dilanda panik itu seketika merasa mendapat pencerahan.

"Ngerti?" tanya Dilla memastikan.

Mereka langsung mengangguk. Setelah itu kedua pembawa acara kembali ke tengah panggung berbeda dengan Dilla dan Raka, mereka langsung perlahan menepi mencari titik permasalahan yang membuat aliran listrik terputus.

"Baik acara akan kita lanjutkan, diharapkan kepada para tamu undangan untuk menghidupkan flash ponselnya untuk menyambut penampilan selanjutnya."

"Kita semua tentu merasa kehilangan, kehilangan dua sosok kebanggaan yang menjadi panutan. Namun, setiap pertemuan memang akan bermuara pada perpisahan. Hendaknya kita mengukir kisah manis dan mengenangnya di kemudian hari. Di malam yang sakral ini, kakak-kakak kelas Duabelas IPA Satu atau yang akrab kita kenal dengan sebutan United Student Of class A atau disingkat USA akan mempersembahkan sebuah penampilan. Kepada kakak-kakak kami silahkan," ujar pembawa acara kemudian menepi.

Gelap yang pekat kini berganti dengan cahaya dari ponsel setiap orang yang berada di sana. Ghea duduk di samping Arga teman sekelasnya yang malam itu memeluk sebuah gitar, mereka dikelilingi semua anggota kelas USA yang duduk membentuk lingkaran.

Dimulai dari sebuah petikan gitar yang Arga mainkan ditemani cahaya ponsel yang diayunkan sesuai irama petikan membuat semua mata tertuju pada mereka.

Ghea berusaha menahan diri bahkan ia menyeka lelehan yang berasal dari netranya, ia berharap di surga sana Daffa tahu bahwa ternyata Ghea telah jatuh hati, Ghea juga berharap di atas sana Trisha juga tahu bahwa Trisha sangat berarti bagi Ghea.

Sepi terasa diriku
Hampa tanpa dirimu
Masih kuingat semua
Canda tawamu, sobat

Suara lembut itu berasal dari perempuan dengan mata sembab yang sejak detik pertama ia menginjak panggung sudah tak henti mengeluarkan cairan, setiap kata yang tersusun membentuk lirik lagu "Selamat Jalan Sahabat" benar-benar mampu membuat Ghea merasa sesak.

Takkan pernah kulupakan
Walau hanya sekejap
Masih terasa kau ada
Tapi kini kau pergi

Kali ini suara berasal dari Arga, sembari memetik gitar membentuk melodi merdu. Suara Arga benar-benar mampu menginterpretasikan rasa kehilangan yang mereka rasakan.

TOXIC RELATIONSHIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang