BAB 16 HAPPY LIE

137 81 14
                                    

Ada yang patah karena keluarga, ada yang luka karena cinta ada juga yang trauma karena persahabatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang patah karena keluarga, ada yang luka karena cinta ada juga yang trauma karena persahabatan. Setiap orang memiliki kisah yang ia sembunyikan di balik senyum yang selalu ia tampilkan. Terkadang kita tertipu dengan senyum lebar lima senti yang menggambarkan kebahagiaan di wajah seseorang tanpa kita mencaritahu lebih dalam ada makna tersirat apa di balik senyum itu sampai kita tersadar bahwa dia tidak sedang baik-baik saja.

Angin sepoi berembus menerpa keheningan dua remaja yang sama-sama tak memiliki topik yang bisa mereka perbincangkan.

Gadis dengan rambut acak itu tertunduk di balik punggung lelaki yang ia kira adalah malaikat yang akan menghentikan penderitaan hidup dan mengantarnya menuju surga. Namun, ternyata tak semudah itu untuk meninggalkan luka di dunia. Trisha seperti terikat kontrak yang belum habis masanya sehingga ia tak bisa lari kemanapun karena ikatan itu akan membawanya kembali pada titik ini.

Tangan Trisha meremas kuat pakaian Daffa, hal yang sangat aneh bagi Trisha setiap ia ingin menghentikan semua mengapa Daffa selalu muncul tiba-tiba seolah memang ditakdirkan untuk selalu menggagalkan keinginan Trisha.

Perasaan ini mulai tak karuan, Trisha terkecoh entah ini karena Daffa yang seringkali menjadi super hero baginya atau memang ada rasa lain yang bertumbuh bersamaan dengan berbagai kejadian belakangan ini.

Daffa menghentikan motornya ketika berada di depan gerbang tinggi yang Trisha arahkan, diketahui rumah mewah ini adalah milik keluarga Olivia. Tak ada yang bisa Daffa tanyakan pada Trisha lagipula bisa ia lihat bahwa kondisi Trisha saat ini sangatlah memprihatinkan dan ia takut jika banyak bertanya maka akan semakin memperburuk keadaan.

"Thanks a lot, Daff."

Tatapan Daffa beralih pada wajah Trisha jika diperhatikan banyak lebam di sana, Daffa tak tahu masalah apa yang sedang gadis ini hadapi tapi Daffa juga tak ingin terlalu jauh karena memikirkan berbagai pertimbangan.

"Oke, gue duluan."

Setelah mengucapkan kata tersebut Daffa benar-benar meninggalkan Trisha sendiri.

Tatapan Trisha kini beralih pada rumah mewah Olivia, apakah ini keputusan yang benar? Trisha akut kecewa karena ia tahu sendiri selama ini Olivia selalu mencari alasan untuk membuat orang-orang tak mendatangi rumahnya. Trisha sendiri tak tahu atas dasar apa yang membuat Olivia begitu takut jika ada temannya yang berkunjung. Jika dilihat dari kemewahan, mustahil Olivia minder karena rumahnya yang tak indah karena bisa Trisha lihat rumah di hadapannya berdiri megah dengan arsitektur bangunan yang mewah bergaya eropa dan keluarganya juga begitu harmonis terbukti dari postingan-postingan yang rajin Diandra—ibunya unggah.

Trisha menekan bel rumah Olivia, hanya dengan waktu singkat seorang wanita paruh baya dengan membawa kain lap itu mendekat.

"Cari siapa Non?" tanya wanita tersebut sembari membuka gerbang.

"Olivia ada, Bu?"

Wanita tersebut sejenak berpikir kemudian berpaling menatap rumah lalu kembali menatap Trisha dan mengangguk.

TOXIC RELATIONSHIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang