"Hazel! Kenapa kau masuk? Tidak bisakah sekali saja kau jadi gadis penurut!" Quentine kembali dibuat gusar karena putri semata wayangnya baru saja membahayakan diri sendiri.
"Ta-tapi, dia itu siapa, Pops! Kenapa dia akrab sekali denganmu?" protes Lysandra dengan suara parau yang terus pecah ketika mencapai nada tinggi. Sorot matanya dipenuhi kekaguman, meski hati tidak terima melihat ada wanita yang menyentuh Quentine selain Myristica. Ditambah, dari bahasa tubuh mereka memberi kesan bahwa yang mereka lakukan adalah hal biasa.
"Hei, hei. Ini tidak seperti yang kau pikir, Hazel!"
"Benarkah? Lalu bagaimana cara Pops menjelaskan ini? " Lysandra memicingkan mata, menuntut jawaban.
Sebelum Quentine sempat menjawab tuduhan serius putrinya, Cervius muncul begitu saja di depan Lysandra. Ia terlunjak kaget sampai terjengkang.
"Cepat menyingkir, Hazel!" Quentine khawatir Cervius akan menyerang. Namun, Svelatrix kembali menempatkan diri di antara Lysandra dan si rusa biru.
Cervius, si Rǜę angkuh hanya berdiam diri dan memandang Lysandra yang menyembulkan kepala di samping kaki Svelatrix. Matanya yang selalu membiaskan cahaya putih terang kini meredup hingga memperlihatkan mata aslinya yang didominasi warna biru cerah dan pupil hitam persegi panjang.
"Bi-biru? Rusa bermata biru!" pekik Lysandra, seolah melihat Svelatrix yang mengambang kurang spektakuler dari warna mata seekor rusa.
Pekikan Lysandra justru mendatangkan kebingungan bagi Quentine. Baginya, mata Cervius mirip bohlam lampu yang terus menyala. Yang pasti, silau.
Tatapan Cervius seakan mengundang Lysandra untuk menyentuh kepalanya. Quentine sudah melarang. Namun, sekali lagi ia harus sadar pada siapa dirinya berbicara dan yang dikhawatirkan langsung terjadi—tangan Lysandra sudah terjulur dan menyentuh dahi Cervius.
Sekonyong-konyong mata bohlam Cervius kembali menyala, kali ini bercampur bias keemasan. Sebelum Lysandra bisa mencerna lebih lanjut, Rǜę tersebut sudah berubah menjadi bola salju dengan pendar keemasan yang samar. Ia melesat masuk ke tubuh Myristica.
Quentine tersungkur akibat kelelahan setelah Svelatrix berubah menjadi bola api dan merasuki dadanya. Suhu di sekitar mereka menghangat karena pancaran panas yang dikeluarkan Svelatrix telah melelehkan seluruh lapisan es tebal yang sempat mengubah ruang tidur utama ini menjadi sebuah kulkas raksasa, meninggalkan ceceran air di mana-mana.
Rupanya hanya satu orang yang tidak menyadari ini karena terperangkap dalam keterkejutannya sendiri. "Rusanya ... masuk ke Moms, lalu ... dia merasuk ke ... dada Pops? Wanita itu ... jadi bola api ... lalu ... merasuk ... ke dada Pops? Aku masih waras, kan? Aku belum gila, kan?"
Quentine mendekati Lysandra yang masih tersungkur dengan mata terbuka lebar dan terus komat-kamit seperti membaca mantra. Jiwanya yang terguncang, belum sanggup menanggung kenyataan aneh yang tersaji sepanjang hari ini.
"Tidak apa-apa Hazel, tenanglah ...." Quentine memeluk Lysandra sembari mengusap-usap lembut rambutnya.
"Pops ...," panggil Lysandra dengan suara bergetar.
"Hm?"
"Sejak kapan kalian dikuasai setan?"
"Eh?"
"Aku melihat wanita itu melayang di belakangmu, Pops! Kalau bukan setan, apalagi penjelasan yang mungkin? Ditambah dia juga merasuk! Aku tidak tahu jenis setan yang berbentuk seperti rusa itu. Kalau yang seperti wanita itu ... itu ... tidak salah lagi, dia pasti Su-Su-Succubus!"
Lysandra yakin bahu Quentine sempat terkutik sebelum berguncang cepat. Penasaran, ia membebaskan diri dan mendapati Quentine tengah membekap mulut sendiri, berusaha sekuat tenaga supaya tidak ada derai tawa yang lolos keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]
Fantasy[Pemenang Wattys 2022 Kategori Fantasi] [Reading List WIA Periode ke-2] Kehidupan Trio SEL (Schifar, Excelsis, Lysandra) berubah drastis setelah mereka menjadi magnet dari segala kejadian-kejadian di luar nalar, terutama Lysandra, gadis keras kepala...