Chapter 7.1 - Merphanon Tales: Aecharna

50 13 2
                                    

Setibanya di sekolah, Quentine memang sempat menyaksikan semua kejadian dari sudut pandang benda-benda organik yang disentuhnya. Proses awal dimulai dengan 'bertanya' pada sebuah pohon dan beberapa tanaman yang letaknya dekat dengan lokasi pemukulan oleh Lysandra. Setelah itu, benda-benda organik tersebut akan memperlihatkan sudut pandang mereka, seperti sebuah kamera yang merekam suatu peristiwa.

Durasi penglihatan Quentine berlangsung selama sepuluh menit, bukan karena tidak sanggup lebih dari itu, tapi karena memang sudah tidak ada lagi informasi yang bisa diperoleh dari para saksi yang hanya bergoyang ketika tertiup angin. Ia tidak mengerti mengapa tidak bisa mendapatkan kilasan peristiwa ini dari memori Lysandra.

"Itu karena dia dirasuki oleh mahkluk air." Maeveen masuk ke dalam perbincangan sambil mengeluarkan alat perekam kecil dari tas kerja berwarna merah. Tanpa diminta, ia menekan beberapa tombol dan menunjukkan pada Quentine yang duduk di hadapannya.

Seketika Quentine membalalak. Mungkin bola matanya akan menggelinding dari soket kapan saja. Isi rekaman tersebut menampilkan wujud makhluk air yang ditikam oleh Aithne.

"Maeveen, di mana kau letakkan perekam ini?" Aithne jelas tidak senang karena Maeveen tidak pernah memberitahu perihal perekam yang ada di ruang bawah tanah.

"Di tempat yang tidak terduga, untuk mencegah pencurian," jawab Maeveen sekenanya. Tidak penting adalah alasan utama ia diam saja setelah memasang alat tersebut. Aithne masih melotot galak hingga ia harus mencegah supaya iris biru sang istri tidak terus bergeser menjadi ungu. "Kendalikan dirimu, atau kau akan menjadi ungu."

Suasana yang tiba-tiba tegang di antara pasangan Vladimatvei memaksa Quentine menengahi. "Hei, mengenai urusan ini sebaiknya kalian selesaikan di rumah. Kita disini sedang membahas hal yang lebih penting." Quentine berusaha mengembalikan fokus pembicaraan mereka bertiga yang telah melenceng ke hal yang menurutnya tidak penting untuk diributkan.

"Kita bicarakan hal ini di rumah!" Aithne tidak senang karena merasa dimata-matai oleh suaminya sendiri. Ia segera mengacak-acak isi tas besarnya untuk mengambil kotak kaca mata hitam dan sarung tangan. Kaca mata hitam digunakan untuk menyembunyikan iris ungu yang mungkin menyala, karena penglihatannya menajam. Sarung tangan ungu pastel rancangan Maeveen terpaksa dipakai untuk mencegah kuku-kukunya memanjang.

Quentine mencondongkan tubuh lalu berbisik, "Apa kalian tidak merasa aneh? Dalam sejarahnya Merphanon tidak pernah merasuki tubuh seseorang." Ujung jempolnya sibuk menggosok-gosok dagu bulat yang berhasil ia wariskan pada Lysandra. Kebiasaan ini hanya keluar saat dirinya menganilisis hal yang mengganggu pikiran.

"Memang benar Merphanon tidak bisa merasuk, tapi mereka memiliki peliharaan yang sanggup melakukan itu." Maeveen menyeruput kopi panas beraroma raspberry lalu menggigit ujung roti panggang berselai merah menyala yang sejak tadi tersaji di atas meja. "Ah, kopi ini enak. Ai, bisa kau buatkan untukku?"

Meski marah belum sepenuhnya padam, Aithne sigap menarik cangkir kopi Maeveen dan diseruput sedikit. "Ya. Mudah." Lidah Aithne dengan cepat mendeteksi rasa dari bahan-bahan yang terkandung dalam cairan berwarna coklat muda tersebut. "Kita bisa beli bahan-bahannya nanti."

Quentine tidak tahu harus bereaksi apa melihat pasangan yang tidak sungkan-sungkan menunjukkan kemesraan mereka, padahal belum lewat semenit, salah satu dari mereka seperti hendak menerkam yang lain. Bila dibiarkan, bisa jadi mereka malah sibuk merancang kencan berkedok belanja. Ia melirik Maeveen dan berharap sebagai sesama pria, sosok di depannya bisa mengerti tatapan mengiba yang ia lemparkan.

Beruntung Maeveen menangkap sinyal Quentine dan menarik kembali minumannya—yang resmi masuk dalam daftar favorit—sebelum diteguk habis oleh Aithne. "Terima kasih, Ai," ujarnya sambil tersenyum, "sekarang ... kalian tahu tentang Echidna?"

Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang