Verbena Blossom, Wichzkita, Thursally. 60 km dari Laneford Laguna, Arlukha. Masa kini.
Seluruh media masih memberitakan tentang enam pemuda dan satu penduduk lokal yang hilang secara misterius seminggu lalu dan masih belum ditemukan. Satu-satunya petunjuk hanyalah hasil jepretan kamera milik salah satu dari mereka. Sayang, kemampuan fotografi pria tersebut di bawah garis kritis karena seluruhnya gagal fokus. Polisi masih sulit mendapatkan info dari selembar foto yang tampak kabur dan berbayang seperti penglihatan penderita minus bersilinder di atas angka enam.
Mata sesosok gadis melekat erat pada sebuah ponsel tipis yang bisa dilipat. Ia bersandar pada satu gerbang setinggi tiga meter yang terbuka lebar untuk menyambut para pelajar. Seseorang yang sedari tadi berdiri di sebelahnya luput dari perhatian karena keasyikan membaca berita.
Excelsis Gratia Vladimatvei, memiringkan kepala sembari setengah menunduk untuk mengintip apa yang bisa menghipnotis sahabatnya. "Lysa baca berita? Apa kiamat sudah dekat?" Demi menunjang drama, ia pura membelalak."Oh, pagi EG." Hazel Lysandra Zeafer, gadis yang lebih sering disapa dengan nama tengah menoleh sebentar ke arah Excelsis dan kembali memusatkan perhatian ke gawai berbungkus bahan silikon hijau terang. "Penasaran, di rumah pops dan moms sibuk bahas ini."
Nama panggilan Excelsis merupakan singkatan dari dua nama depan dan tengah, dilafalkan sebagai 'I-ji'. Sementara 'pops dan moms' setara dengan 'papa dan mama' yang dipakai Lysandra untuk menyapa kedua orang tuanya.
"Pagi. Belum lama di sini, kan?" Excelsis merapikan poni yang menghalangi pandangan dan sesekali menusuk mata.
"Beruntungnya kita punya teknologi anti bosan seperti ini. Kalau tidak, mungkin di sini sudah muncul batu nisan!"
"Berlebihan seperti biasa."
"Ck. Sekali-kali kau yang ada di posisiku, deh. Biar tahu rasanya digoreng matahari!"
"Curahan hati dari seseorang yang sangat suka berjemur." Excelsis melengos pergi demi menyelamatkan kuping dari ledakan 'bom' palsu Lysandra.
"Itu fotosintesis, fotosintesis!" Lysandra segera mengekor persis seperti seekor anak bebek yang takut ditinggal induk dan melancarkan pembelaan diri.
"Ya, ya. Fotonarsis."
"Fotosintesis!" ulang Lysandra dengan nada yang lebih tinggi dari tubuhnya sendiri.
Excelsis menyerah karena permainan kata bukanlah keahliannya. Ia hanya tidak mengerti dengan Lysandra yang menamakan kegiatan berjemur dengan kegiatan yang diasosiasikan dengan tanaman.
Mereka berjalan beriringan selama lima menit untuk mencapai pintu utama berpalang otomatis. Cukup dengan menempelkan kartu pengenal dan palang akan terbuka. Titik pertama terlewati. Titik berikut ditempuh dengan berjalan dari lobi utama menuju sayap kiri bangunan dan naik elevator untuk sampai di lantai kelas masing-masing.
***
Excelsis dan Lysandra merupakan penghuni sekolah yang telah berdiri sekitar 10 tahun lalu setelah seorang utusan dari Carpe Noctem Pusat datang berkunjung dan menjalin kerja sama di bidang pendidikan. Tahun ini mereka duduk di kelas XIA dan XIB yang terletak di lantai dua.
Tempat mereka hidup dibagi menjadi empat area utama, yaitu Area Barat, Timur, Utara, dan Selatan.
Area Barat meliputi Benua Canaria, Amaria Utara, Kepulauan Cabanera, dan Amaria Selatan.
Area Timur diisi oleh dua benua bernama Astria dan Istaria.
Area Utara meliputi wilayah Artica dan benua Eurata bagian utara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]
Fantasía[Pemenang Wattys 2022 Kategori Fantasi] [Reading List WIA Periode ke-2] Kehidupan Trio SEL (Schifar, Excelsis, Lysandra) berubah drastis setelah mereka menjadi magnet dari segala kejadian-kejadian di luar nalar, terutama Lysandra, gadis keras kepala...