Tiga meter di bawah perut museum, Wyfrien terduduk sambil mengamati es yang masih memerangkap lelaki Merphanon. Urat-urat retakan yang berasal dari darah Excelsis, tidak berhasil menggapainya. Gagal sudah baginya untuk mengetes teori lain. Semua akibat Aithne yang mengamuk dan membuat kekacauan hingga mengamblaskan seluruh lantai di aula museum.
Sosok berambut pirang sepunggung, bermata biru terang, dan berpakaian serba putih, muncul dari sebuah portal yang terbuka. Suara peraduan dasar sepatu dan permukaan lantai beton, sama sekali tidak membuatnya tertarik untuk memalingkan wajah untuk sekadar melihat sosok yang mendekat. Mungkin kelelahan menjadi faktor utama atau ia memang sudah tahu siapa yang bertamu.
"Menemukan titik terang?"
"Ada kehormatan apa sampai kepala sekolah Carpe Noctem Pusat datang?"
"Jangan terlalu format. Panggil aku Neg Ergess."
"Ada apa?"
"Kota ini berhasil selamat dari bencana karena jasamu. Kenapa kau tidak gembira?"
"Tidak ada alasan bagiku untuk gembira." Raut wajah Wyfrien mengeras. Matanya menatap lurus ke depan sebelum bersuara, "Neg, jadikan aku guru di tempat itu."
"Mudah, tapi apa alasanmu?"
"Vyraswulf Putih yang dibekukan berhasil dibebaskan dengan darah gadis itu. Dia pasti akan kembali untuknya."
"Lalu, bagaimana dengan Kristal Azarubin? Apa benar kristal itu ada di sini?"
"Entahlah. Di hutan Eorwood aku hanya menemukan sebatang pohon raksasa yang sudah lama mati. Tempat itu dijaga ketat oleh Pixie bernama Nams Xirana. Pernah dengar?"
Telunjuk Neg sibuk menggaruk pelan area di sekitar tulang pipi dekat sudut mata. Ia tampak berpikir. Mungkin terlalu banyak berkas-berkas memori yang harus disortir dalam kepalanya.
"Aku butuh para intel untuk itu. Tapi, kalau sampai dijaga dengan dedikasi tinggi seperti itu—" Neg menggantung kalimatnya dan berbalik. "Baiklah. Aku akan memulai pencarian berdasarkan informasi baru ini. Aku pergi, anak didikku sangat perlu perhatianku saat ini."
"Mereka akan datang?" Wyfrien mengacu pada organisasi perpanjangan tangan dari Institut Carpe Noctem. Tugas utama mereka adalah membereskan sisa-sisa kekacauan di museum.
"Tentu. Perjalanan waktu tidak selalu menyenangkan bagi staf mereka. Jadi, tunggu saja."
"Mereka benar-benar bisa mengembalikan sesuatu seperti semula?"
"Kau lihat saja nanti kemampuan mereka. Oh, asal kau tahu, 'mengembalikan sesuatu seperti semula' itu tidak menghitung barang yang hilang. Mereka petugas reparasi, bukan restorasi."
"Anggap saja aku tidak tahu arti keduanya."
"Ini akan jadi kelas pertamaku mengajar setelah jadi Kepala Sekolah." Neg tergelak, tapi dengan senang hati menjabarkan. "Kedua magik mirip, tapi ada perbedaan besar."
Reparasi adalah sistem yang disebut magik oleh orang-orang di dunia masa depan yang ditinggali oleh Neg Ergess. Cara kerjanya mirip dengan mengembalikan bentuk sesuatu ke bentuk semula. Misalnya, mengembalikan kondisi gelas ke bentuk semula sebelum pecah akibat tersenggol dan jatuh dari meja. Restorasi sendiri adalah kemampuan paling tinggi dari kelompok magik yang sama. Reparasi hanya bisa digunakan jika materi-materi pembentuk suatu benda masih berada di tempat—misalnya serpihan gelas sesaat setelah jatuh. Restorasi bekerja lebih jauh dengan mengembalikan bagian benda yang sudah lama hilang, asalkan ada sisa-sisa jejaknya.
Selesai memberi penjelasan, Neg langsung bertanya, "Ada sesuatu yang tercuri dari sini?"
Sudut bibir Wyfrien tertarik naik, puas dengan ketajaman Neg untuk menangkap inti dari percakapan mereka. "Sepertinya kau mengerti maksudku. Ya, ada benda pameran yang hilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]
Fantasy[Pemenang Wattys 2022 Kategori Fantasi] [Reading List WIA Periode ke-2] Kehidupan Trio SEL (Schifar, Excelsis, Lysandra) berubah drastis setelah mereka menjadi magnet dari segala kejadian-kejadian di luar nalar, terutama Lysandra, gadis keras kepala...