Chapter 7.0 - (Small) Round Table Conference

42 12 2
                                    

Dua hari setelah kasus pemukulan Excelsis, kedua orang tua Lysandra dipanggil. Quentine dan Myristica memenuhi panggilan pihak sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka selaku wakil dari pihak terdakwa.

Sesuai dengan hukum yang berlaku di sekolah, bila ada murid yang bertikai, maka murid tersebut akan menghadapi sidang kedisiplinan yang harus dihadiri oleh kedua orang tua mereka.

Suasana yang diatur mirip persidangan asli ini dihadiri oleh juri yang terdiri dari anggota Komite Orang Tua Murid, tiga orang yang berperan sebagai Jaksa dan seorang Hakim. Murid yang dianggap sebagai terdakwa juga didampingi oleh seorang mahasiswa dari jurusan hukum yang bertindak sebagai pengacara.

Tim Jaksa akan mengajukan proposal mengenai sanksi yang akan dikenakan kepada murid yang duduk di kursi terdakwa. Tugas dari pengacara sudah pasti membela sang terdakwa. Walaupun semua proses pengadilan hanyalah simulasi, tapi hukuman yang diberikan merupakan bagian dari kebijakan sekolah. Bila kasus dianggap berat, maka bisa saja Lysandra dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.

Maeveen dan Aithne sebagai wakil Excelsis dalam posisi korban memutuskan tidak mau memperkarakan kasus ini dan memilih berdamai dengan keluarga terdakwa. Mereka berdua tahu kejadian yang sebenarnya tidak semudah yang diperkirakan semua orang.

Dalam pikiran khalayak umum, Lysandra memukul Excelsis karena perasaan dendam dan sentimen pribadi sehingga sudah selayaknya ia dijatuhi hukuman berat. Mereka berharap Lysandra dipecat sebagai pelajar SMU Carpe Noctem dan dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penganiayaan.

Hakim dan Dewan Juri heran dengan sikap yang ditunjukkan oleh kedua orang tua Excelsis. Dewan Juri mengharapkan drama, tapi langsung ditamatkan oleh keputusan Maeveen yang tidak ingin menuntut apa pun dari perwakilan Lysandra. Aithne bahkan menantang untuk membawa Excelsis ke sebuah rumah sakit terdekat untuk diperiksa.

Untuk membuktikan ucapannya, Aithne memberikan barang bukti berupa rekaman video berdurasi lima belas menit yang memperlihatkan rangkaian pemeriksaan Maeveen di rumah sakit terhadap perut Excelsis yang tampak mulus, sama sekali tidak terlihat ada tanda-tanda kekerasan. Atas dasar inilah Lysandra tidak jadi dikeluarkan dari sekolah.

Atas nama putrinya, Quentine meminta maaf secara terbuka terhadap keluarga Excelsis dan permintaan maaf tersebut disambut dengan lapang dada. Dengan demikian, proses sidang harus dihentikan saat itu juga. Pihak Jaksa yang terdiri dari satu guru senior dan seorang mahasiswa hukum tampak tidak senang karena merekalah yang paling menggebu-gebu melancarkan tuntutan.

Karena gagal menjerat Lysandra dengan pemecatan status sebagai siswa didik, mereka mengajukan hukuman lain berupa skors selama satu minggu berdasarkan pelanggaran lain yang dilakukan Lysandra, meninggalkan kelas tanpa berita.

Setelah rehat, Hakim kembali dan menjatuhkan hukuman pada Lysandra yaitu pengurangan masa hukuman dari satu minggu menjadi dua hari saja. Keputusannya berdasarkan bukti absensi Lysandra pada hari kejadian yang melewatkan lima pelajaran setelah istirahat pertama. Selain satu hari itu yang mencoreng prestasi Lysandra mengenai masalah kehadiran, tidak ada alasan lain yang bisa memperparah masa hukumannya.

"Hazel Lysandra Zeafer, atas nama Sekolah Carpe Noctem, Anda dibebaskan dari segala tuntutan untuk kasus pemukulan yang dapat mengakibatkan cedera serius terhadap Excelsis Gratia Vladimatvei—" Hakim membetulkan letak kaca matanya lalu melanjutkan, "mengenai kasus pelanggaran yang lain, Anda dijatuhi sanksi berupa skors selama 2x24 jam terhitung mulai hari ini. Bersamaan dengan hasil keputusan ini, kasus ditutup."

Tok. Tok. Tok. Selesai mengetuk palu, Hakim turun meninggalkan ruang sidang. Mahasiswa Jurusan Hukum yang sedianya berperan sebagai Jaksa Penuntut Umum tampak tidak puas, wajahnya cemberut karena segala tuntutan serta argumentasi yang telah disusun supaya Lysandra bisa mendapatkan hukuman seberat mungkin menjadi sia-sia. Ia tidak bisa mendapatkan nilai penuh dari tiga orang dosen penilai yang mengikuti simulasi persidangan ini.

Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang