Nona Gale memasuki kelas XIB. Usianya tergolong muda dan tidak memiliki masalah dengan penggunaan bahasa gaul, tapi entah mengapa para murid sampai sekarang masih sulit bergaul dengan mata pelajaran Sejarah yang identik dengan zaman purba.
Ia menyalakan proyektor untuk menampilkan sebuah gambar cangkang kerang retak dan sedikit terbuka. "Kita akan membahas ini," ucapnya sambil menerbitkan senyum, menikmati tatapan bingung semua anak didik.
Wanita berkaca mata ini merupakan salah satu spesies yang mencintai teori konspirasi dan tergabung dalam sebuah kelompok yang aktif menyebarkan teori-teori aneh mereka. Tentu saja dengan menggunakan nama samaran ketika melakukannya.
Ia memegang teguh salah satu teori yang mengatakan zaman dahulu kala bumi ini dipenuhi oleh ras-ras langka yang tiba-tiba menghilang karena suatu hal. Suatu saat—entah kapan—para makhluk tersebut akan muncul kembali dan memerangi musuh bersama mereka, kaum Aetherian, atau yang lebih dikenal sebagai manusia.
Bagi yang tidak percaya, teorinya hanyalah setara dongeng antah-berantah, sebuah lelucon serius yang harus didengar lebih dari satu jam. Dunia memang mengenal zaman dinosaurus atau zaman Tiga Kerajaan yang saling berperang dan sering dijadikan tema permainan atau cerita-cerita fiksi para penulis, tapi tidak dengan tiga ras yang masing-masing menguasai daratan, laut dan udara.
Penguasa daratan adalah bangsa Vyraswulf, ras yang bisa mengubah diri menjadi serigala. Digambarkan sangat bermusuhan dengan para peminum darah bersayap hitam legam yang menjadi penguasa udara—Vampire. Namun, kenyataan di lapangan yang lebih sering bersinggungan dengan mereka justru dengan para penguasan perairan. Merphanon adalah nama yang disematkan untuk bangsa yang terlihat seperti persilangan terlarang antara manusia dan ikan. Benar, mereka adalah bangsa yang menguasai wilayah perairan.
Konon dunia nyaris hancur akibat persaingan yang berubah menjadi permusuhan sengit di antara ketiga ras yang memiliki klan dan jumlah terbanyak setelah bangsa Aether. Seorang pahlawan Aetherian tanpa nama, berhasil mengakhiri peperangan dan mengubah wajah dunia. Seakan diluar nalar, para Homo infirmus—olokan untuk kaum manusia—sebagai golongan yang tertindas, lemah, dan tidak berguna seperti mereka bisa memenangkan pertempuran.
Dalam mitologi mana pun tidak diceritakan bagaimana sang pahlawan mengakhiri peperangan tersebut. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila para Aetherian di zaman yang serba modern seperti sekarang menganggap mereka hanyalah para makhluk yang menghuni buku-buku fantasi dan film khayalan yang beredar di pasaran sekarang ini.
Nona Gale tidak percaya kaum Aetherian memiliki ide tentang mereka hanya berdasarkan imajinasi yang timbul begitu saja. Ia sangat yakin pengetahuan manusia mengenai ras-ras lain sudah terekam dalam DNA yang diwariskan turun-temurun, bukan karena kemampuan berkhayal semata. Motivasinya sangat kuat untuk membuktikan bahwa teori yang dianut seperti agama kedua itu suatu saat akan terbukti benar.
"Kalian tahu, kata 'mer' berasal dari bahasa Francia yang berarti laut. Lalu ada kata 'phanon' yang berasal dari kata 'phenomenon', fenomena. Jadi, Merphanon berarti suatu fenomena yang membuat laut itu ada, atau bagaimana mereka menjadi penghuni lautan."
Kali ini, Nona Gale menghubungkan penemuan seutas liontin berbentuk cangkang kerang sebagai bukti bahwa bangsa Merphanon itu benar-benar nyata dan memutuskan menunjukkan pada dunia keberadaan mereka. Konon cangkang putih berbentuk kipas adalah benda wajib para Merphanon bila mereka naik ke darat untuk menjadi Ondine, istilah untuk mereka yang ingin hidup dengan dua kaki layaknya manusia.
Salah satu siswa yang kritis mengangkat tangan. "Pertanyaan, sebelum bahasa Francia ada, bagaimana para makhluk air itu dipanggil?"
"Tetap sama. Dalam bahasa kuno, kata 'mer' hanya berarti 'kumpulan air'. Jadi, tidak spesifik merujuk pada 'laut'. Jadi, orang-orang Francia meminjam dan meluaskan makna kata ini untuk menyebut laut." Mata Nona Gale berbinar karena ada yang tertarik dengan pembahasan kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]
Fantasi[Pemenang Wattys 2022 Kategori Fantasi] [Reading List WIA Periode ke-2] Kehidupan Trio SEL (Schifar, Excelsis, Lysandra) berubah drastis setelah mereka menjadi magnet dari segala kejadian-kejadian di luar nalar, terutama Lysandra, gadis keras kepala...