Quentine memindai sekeliling ruangan hingga membentur kotak kecil yang tergeletak di dekat kepala Lysandra. Tanpa pikir panjang meraih dan mengendusnya. "Adoxa? Kenapa bunga langka ini bisa ada di sini? Tempat apa ini?"
"Pergi—Pops—kita ... cepat, pergi dari sini ...."
Ketakutan yang masih membayang di mata Lysandra menyurutkan niat Quentine untuk bertanya lagi. Kotak kecil berisi bunga Adoxa dengan cepat berpindah dan menghuni kantongnya. Ia menyadari sesuatu ketika membopong si anak gadis yang menginjak usia remaja tidak seringan sepuluh tahun lalu.
Sesampainya di depan perapian, ia merapalkan dengan lancar beberapa kata yang tidak dimengerti Lysandra. Ada jeda sesaat sebelum keajaiban terjadi. Nyala api kembali membesar dan langsung meyambar mereka berdua, bertepatan dengan Alfred yang membuka pintu.
Jilatan-jilatan api di perapian kembali tenang dan jinak. "Menyenangkan bukan mencium wewangian kesukaan kalian?" rujuk Alfred pada kotak kecil berisi lima lembar mahkota bunga Adoxa yang telah dikeringkan. Namun, hanya derak demi derak kayu terbakar yang mengisi kelengangan. Buru-buru ia mengayun langkah menuju pembaringan Lysandra.
Kosong.
Alfred segera menyisir setiap sudut, tapi wujud Lysandra tetap saja tidak ditemukan. "Ke mana dia?"
Alfred sama sekali tidak bisa memikirkan korelasi menghilangnya Lysandra dengan tebaran bara api di dekat perapian yang melubangi karpet dan menghitamkan lantai kayu. Tidak mungkin pula gadis itu bisa keluar dari cerobong asap dengan api yang masih berkobar garang.
Yang menjadi pertanyaan serius adalah pencurian kotak berisi bunga Adoxa. Jika Lysandra seorang Vampire, tentulah ia tidak sebodoh itu untuk mengambil sesuatu yang menjadi sumber kelemahannya. Layaknya Aconis yang menjadi racun bagi Vyraswulf, setetes esens bunga Adoxa cukup untuk membuat mereka meringkuk sambil menjerit-jerit kesakitan. Aroma dari bagian bunga yang dikeringkan—terutama mahkota dan akar—juga berefek buruk seperti mual, muntah, ataupun berhalusinasi dari taraf ringan sampai berat.
"Bukan Vampire. Siapa Anda sebenarnya, Nona?" Kesimpulan Alfred tidaklah salah karena kaum Vampire memang sangat membenci aroma manis dan lembut dari bunga Adoxa yang bisa mendatangkan petaka bagi mereka.
Menghirup wangi bunga Adoxa yang memabukkan akan membuat Vampire mengalami halusinasi mengerikan. Bagian tubuh yang meleleh perlahan-lahan, parasit-parasit yang bermunculan dan mulai memakan daging mereka, terbakar hidup-hidup, ditusuk berulang kali, dan segala bentuk siksaan lain.Siksaan demi siksaan tersebut akan memaksa mereka untuk memutilasi diri sendiri supaya tidak menyebar ke bagian tubuh lain, padahal tidak terjadi apa pun terhadap bagian yang terlanjur dimutilasi tersebut.
Efek yang dirasakan berbeda di antara para Vampire karena tergantung dari kondisi mental dan kejadian traumatis yang pernah mereka alami sewaktu masih berstatus manusia. Biasanya New Blood—sebutan untuk mereka yang baru berubah menjadi Vampire—lebih mudah jatuh dalam jebakan bunga Adoxa dan berakhir menusuk jantung, atau malah mengeluarkan jantung dari rongga dada. Yang paling tragis, ketika kegilaan mereka berakhir dengan memenggal kepalanya sendiri.
Deru mesin mobil yang meninggalkan garasi memanggil Alfred untuk mengintip dari balik tirai jendela. Thomas sudah keluar untuk membawa Profesor William ke tempat acara. Garasi sekarang kosong karena Wyfrien memutuskan untuk berkendara sendiri. Ini berarti ia sendirian dan harus menunggui kediaman pribadi yang telah berubah fungsi menjadi museum sejak lima tahun lalu.
Lima pelayan lain juga sudah dipulangkan sebelum malam datang bernaung. Demi alasan keamanan, mereka dilarang menginap di bangunan besar nan luas ini setelah dua insiden yang terjadi dalam dua minggu terakhir. Satu kejadian tiap minggu, membuat Alfred semakin yakin dengan keberhasilan strategi Wyfrien yang akan mengadakan pameran di museum. Hanya saja, ia menjadi semakin sibuk dan harus selalu waspada dan menaikkan tingkat keamanan di sekitar museum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virmaid: ARC I - The Beginning [FINAL REVISION]
Fantasy[Pemenang Wattys 2022 Kategori Fantasi] [Reading List WIA Periode ke-2] Kehidupan Trio SEL (Schifar, Excelsis, Lysandra) berubah drastis setelah mereka menjadi magnet dari segala kejadian-kejadian di luar nalar, terutama Lysandra, gadis keras kepala...