Jangan lupa Vote, Komen dan Follow akun wp ku ya❤
•
•
•
Hari ini jadwal Alisya mengunjungi Panti Bercy dan ia tengah didampingi oleh Leon.
Sesampai nya disana Alisya langsung berbaur dengan anak anak panti, sedangkan Leon berbincang dengan Ibu Marine, pengasuh panti.
"Lady Alisya begitu menyukai anak kecil, ia memperhatikan semua kebutuhan Panti, anak anak tak pernah kekurangan Gizi karna Lady Alisya memasok makanan yang lebih dari cukup ke Panti, tak lupa juga mainan untuk anak anak" Jelas Ibu Marine pada Leon.
Leon tersenyum tipis, ia bangga pada Calon Istrinya itu.
"Jagalah Lady Alisya dengan baik Tuan, Lady Alisya memiliki hati yang lembut selembut kapas, aku tak ingin kau mempermainkannya, aku tau ini tak sopan berbicara lantang pada seorang Tuan Muda Grand Duke Faldemont, tetapi aku memintanya sebagai seorang ibu, lindungilah Lady Alisya" Ibu Marine sangat menyayangi Lady Alisya, sedikit banyak nya ibu Marine sering melihat raut sedih Lady Alisya saat berkunjung ke panti.
Ia sangat mengenal gerak gerik seseorang dari raut mukanya, terutama Lady Alisya. tanpa Lady Alisya sadari ia sering menunjukan ekspresi sedih saat melihat anak anak yang sedang bermain ditaman.
Ibu Marine pun tak tahu masalah apa yang menimpa Lady Alisya tetapi ia berharap semoga Tuhan selalu menyertai keburuntungan pada Lady Alisya.
"Tentu saja Ibu Marine, saya siap memberikan semuanya pada Alisya, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya" Leon menatap Ibu Marine dengan hangat.
Tak lama Alisya pun berjalan dengan seorang anak laki laki menuju Leon dan Ibu Marine yang sedang duduk di teras Panti.
"Leon perkenalkan ini temanku" Ucap Alisya bersemangat.
"Salam kenal Tuan, namaku Lio" Takut anak laki laki tersebut, karna menurut Lio pria yang kini didepannya sangat menyeramkan dengan wajah datarnya.
"Namaku Leon" Leon menjabat tangan kecil Lio, Lio pun terheran mengapa tangan nya dijabat.
"Leon, Lio seorang anak kecil bukan partner kerjamu yang harus dijabat tangannya, astaga" Alisya terkekeh melihat perlakuan Leon pada anak kecil.
Alisya mengajak Leon untuk bergabung dengan anak anak lain, kamipun bermain bersama, tertawa bersama sama, anak anak pun yang tadinya sedikit takut melihat wajah datar Leon sekarang tidak lagi.
Karna Leon bisa berbaur dengan mereka membuat anak anak tidak takut lagi padanya.
Alisya melihat Leon tertawa dengan lepas pun sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasyKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...