Jangan lupa Vote, Komen dan follow akun wp ku ya❤
•
•
•
Leon, Alex dan Alisya mereka berencana kembali ke ibu kota.
Mereka merasa tak perlu lagi bersembunyi dari Raja Villipe, Leon sudah memikirkan rencana kali ini dengan matang.
"Ada apa Leon?" Tanya Alex karna Leon tiba-tiba mengubah Rute perjalanan mereka.
Leon menghentikan kuda nya karna ia kini merasa ada sesuatu yang salah, ia turun dari kuda dan mendengarkan dengan seksama. Leon menyadari suara langkah yang sangat banyak, begitupun teriakan pasukan yang terdengar dari ujung jalan yang akan mereka lewati.
"Kita diserang" pekik Leon, bersamaan dengan itu hujan panah pun terjadi, Leon langsung menaiki kuda nya untuk mundur, Alisya memeluk Leon dengan sangat erat.
"Tenanglah"Leon mengusap tangan Alisya yang kini melingkar diperutnya.
"My Lord cepat lari, kami akan menghadang mereka" teriak salah satu prajurit Leon.
"Kalian ingin mati!?"teriak Leon.
"Kita berpencar" perintah Leon dengan tegas, Para Prajurit pun berpencar termasuk Leon dan Alex.
Kini mereka terbagi menjadi 3 bagian, Leon menuju selatan, Alex menuju utara, dan sebagian Prajurit menuju timur. Leon terus memacu kuda nya dengan cepat membuat Alisya semakin memeluk Leon dengan erat.
Leon harap musuh menjadi terpecah melihat mereka membagi arah menjadi 3 bagian.
Namun sepertinya Target musuh hanyalah Leon, seolah tahu Leon pergi ke arah selatan. Lebih dari 30 orang mengikutinya ke arah selatan. Leon membawa kuda nya menuju sungai dengan harapan beberapa dari mereka akan tertinggal jauh dibelakang.
Setelah merasa beberapa musuh tertinggal Leon turun dari kuda nya, Leon menarik pedangnya "Sial berani berani nya mereka..." Desis Leon.
Alisya pun ikut turun dari kuda, ia pun bersiap menyerang karna ia memiliki belati.
Leon langsung menyerang mereka dalam sekali tebas. Ia menumbangkan 4 orang sekaligus tetapi Leon cukup kalah jumlah. Leon sedikit lengah tetapi Alisya cukup lincah. Pergerakan nya yang cepat cukup membantu Leon untuk menghabisi musuh.
Setelah merasa tak ada lagi yang menyerang Leon memasukan pedangnya lagi. "Kita aman, dan kita harus pergi dari sini" ucap Leon.
Leon menarik Alisya menuju kuda dan mereka pun pergi dari daerah sungai menuju bukit yang tak jauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasyKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...