Kedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya.
"Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Leon menggebrak meja kerjanya dengan keras. Ia merasa kecolongan, Raja Villipe ternyata masih berkeliaran dengan bebas. Bukannya Leon membiarkannya tetapi masih banyak yang harus ditata kembali di kerajaan sehingga masalah Mantan Raja itu tertunda. Pasukannya pun ia kerahkan untuk mencari Bajingan Tua itu!
Leon menyugar rambutnya perlahan, menatap beberapa dokumen tajam. Mengambil salah satu kertas tersebut lantas merobeknya dengan kasar.
"Bisa bisa nya Bajingan itu menjadikan Rakyat perbatasan sebagai umpan." Decih Leon.
Ternyata yang memasok sayuran ke panti asuhan tersebut adalah orang-orang suruhan Raja Villipe dengan berkedok Daerah perbatasan.
Untung saja Carl, menangkap beberapa orang-orang suruhan Raja Villipe.
Leon bangkit dari duduknya, ia pun bergegas menuju ruang bawah tanah. Ia ingin melihat seberapa setianya bawahan paman tercintanya tersebut.
Leon telah tiba di ruang bawah tanah, tercium bau anyir yang pekat dari setiap sel. Ruang bawah tanah adalah ruangan untuk mengurung beberapa penjahat kelas atas serta para bangsawan yang melakukan penghianatan pada kerajaan, jika mereka sudah dikurung dalam sel bawah tanah jangan harap mereka kembali hidup-hidup.
Leon berjalan dengan aura intimidasi yang sangat kuat sampai-sampai beberapa prajurit yang berjaga tak berani mendongakan wajah mereka untuk melihat junjungannya ini.
Leon kini berdiri di depan sel, salah satu prajurit yang berjaga dengan sigap membuka pintu sel yang sebelumnya terkunci, Leon pun masuk kedalam sel tersebut.
Ia berdiri didepan dua orang pria yang kini tengah menunduk. Keadaan kedua orang tersebut sangat jauh dari kata baik, tubuhnya yang tak ditutupi dengan kain serta darah segar yang keluar dari beberapa bagian seperti perut, tangan yang patah, serta kaki yang remuk. Jangan lupakan setengah wajah mereka kini sudah dipenuhi dengan darah yang terus merembes keluar.
Posisi mereka kini terduduk dengan tangan yang terikat ke atas serta kepala yang menunduk menandakan mereka sudah sangat kehilangan tenaga hanya dengan mengangkat kepala mereka dengan tegak.
"Tolong bunuh aku" Suara lirihan kini terdengar sangat pelan ditelinga Leon.
Leon mengangkat dagu salah satu orang tersebut menunggunakan salah satu kakinya, orang tersebut sudah sangat pasrah dengan semuanya.