Jangan lupa Vote, komen dan follow akun wp ku ya❤
•
•
•
Ditengah tengah keributan yang terjadi di Aula, Leon tak terganggu sama sekali. Ia kini sedang menatap Alisya dengan tatapan hangat dan penuh cinta.
"Leon, kau tak lupa kan tujuanmu datang kesini?" Alisya jengah.
"Aku tak lupa, tapi hampir" Jawab santai Leon.
Selang beberapa menit, Prajurit yang diperintahkan untuk mengambil Cincin di Istana Barat pun tiba dengan tergesa-gesa.
"Yang Mulia, Cincin tersebut telah hilang" Gemetar Prajurit, ia sangat takut dengan tatapan intimidasi dari Raja Villipe.
"YANG BENAR SAJA!" Raja Villipe menarik Prajurit tersebut.
"Maafkan saya Yang Mulia, tetapi memang Cincin tersebut tak berada di Istana Barat" Gemetar Prajurit tersebut.
Para petinggi pun menatap sinis Raja Villipe, "Sudah kubilang ia hanya Raja pengganti!" Bisik-bisik dari arah para Bangsawan pun kian terdengar lebih jelas.
"Seharusnya ia mengemban tanggung jawabnya dengan baik, bukannya menghilangkan Cincin berharga seperti ini" Bisik-bisik pun berubah menjadi perbincangan, kini Aula menjadi semakin berisik daripada sebelumnya.
"Anak dari Raja terdahulu bukannya Duke Leon dari Dukedom Faldemont?" Tanya seseorang Bangsawan pada yang lainnya.
"Benar. Duke Leon lah yang seharusnya menaiki tahta" Saut salah satu Bangsawan.
Raja Villipe semakin panik, ia tak menyangka Acara penobatan ini akan semakin kacau hanya sebuah Cincin sialan itu, pikir Raja Villipe.
Tiba-tiba Pintu Aula terbuka dengan lebar, semua mata tertuju pada seorang Pria yang kini sedang berjalan dengan perlahan menuju Raja Villipe.
Ia hanya memasang senyum tipisnya, para Bangsawan pun memuji ketampanannya serta kemiripan Pria tersebut dengan Pangeran Mahkota Maxius.
Ia kini berhadapan dengan Raja Villipe, Pria tersebut menatap lamat-lamat Raja Villipe.
Raja Villipe pun sedikit heran dan bertanya-tanya, siapakah Pria yang kini menatapnya ini.
"Bajingan" Xeno mengutuk Raja Villipe hanya dengan gumaman bibir, tetapi Raja Villipe mengerti akan ucapan yang dimaksud oleh Xeno.
Tak lama setelah itu Xeno pun memukul pipi kiri Raja Villipe sehingga Raja Villipe hampir tersungkur.
Tindakan Xeno tersebut membuat para Prajurit yang sedari tadi berjejer rapi didekat singgsana pun mengepungnya dan mengarahkan pedang mereka ke arah Xeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasyKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...