Chapter 44

18.8K 1.5K 46
                                        

Sebelum baca jangan lupa, Vote, komen dan follow akun wp ku ya

Peringatan! Didalam chapter ini mengandung unsur 18+.  Berbijaklah dalam membaca dan sebaiknya yang belum cukup umur chapter ini 'swip up' saja.








•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Aku menginginkannya". Bisik Leon tepat ditelinga Alisya.

Alisya melirik Leon, dan Leon pun tersenyum.

"Kau membuatku takut" Bergidik Alisya. Jujur saja Alisya sedang gugup.

Leon terkekeh pelan lantas ia pun membuka beberapa kancing kemeja nya perlahan dan melempar kemeja nya dengan sembarangan.

Saat Leon akan membuka celananya Alisya menjerit.

"Aku harap kau tak membukanya disini Leon" Alisya melotot memperingati Leon.

"Mengapa? Aku hanya ingin mandi, aku tak akan melakukannya jika kau tak siap Rey" Leon terkekeh pelan melihat wajah panik Alisya.

Leon pun masuk kedalam pemandian, ia hanya bertelanjang dada. Alisya memperhatikan Leon sedari tadi dengan tatapan waspada. Leon memejamkan matanya menikmati aroma Vanilla.

"Aku sudah menyelesaikan beberapa dokumen termasuk dokumenmu, kita bisa berlibur 1 minggu kedepan. Para petinggi kerajaan memberi waktu luang untuk kita membuat Putra Mahkota" Ucap Leon.

Alisya mendelikan mata nya dengan malas Leon dan Matilda sama saja.

🌷🌷🌷

Alisya kini tengah rebahan dikasur, ia tengah menatap Leon yang kini tengah duduk di meja kerja yang terdapat dikamar mereka, terlihat sangat serius dengan dokumen ditangannya.

"Kapan kau akan selesai?" Tanya Alisya dengan malas, karena Leon bilang tadi dokumen tersebut sudah beres tetapi kini Leon masih berkutat dengan dokuman yang lainnya.

"Sebentar lagi sayang" Jawab Leon tanpa menoleh Alisya, ia membenarkan sedikit kacamata baca yang kini ai kenakan dan terus fokus pada kertas yang berada ditangannya.

"Yasudah, aku akan tidur terlebih dahulu." Ucap Alisya lantas ia pun membenarkan selimutnya.

Leon pun melirik ke arah Alisya, kini istri-nya tersebut tengah terpejam, cepat cepat dibereskannya meja kerja yang sedikit berantakan.

Dilihatnya Alisya yang sedang terpejam, sangat cantik dan menggemaskan, pikir Leon.

Lantas Leon pun ikut bergabung dengan Alisya, ia merebahkan dirinya tepat dibelakang Alisya.

Lady Alisya's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang