Chapter 8

59K 5.4K 80
                                        

Jangan lupa Vote, Komen dan Follow Akun Wp ku ya


•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pagi hari yang cerah Alisya masih tertidur dengan damai nya, ia seakan melupakan bahwa ia harus mengungsi ketempat Leon.

"My Lady, anda harus segera bangun" Nancy membangunkan Alisya, tetapi sang jungjungan masih enggan membuka mata.

"Biarkan saya saja" Leon yang berada dikamar Alisya pun merasa jengah, karna daritadi Alisya tak kunjung bangun.

Nancy yang mendengar perintah itupun bergegas keluar kamar dan tak lupa menutup pintunya.

"Hey bangun" Ucap Leon menggoyang goyangkan tangan Alisya, ia heran mengapa Alisya tidur seperti orang mati saja? Ia sudah beberapa kali dibangunkan oleh Pelayan pribadinya tetapi hasilnya sama saja! Ia takan bangun.

"5 menit lagi Nancy, aku mengantuk." Gumam Alisya, ia malah membalikan badannya, kini posisi tidurnya bukan terlentang tetapi menyamping.

Leon justru merasa gemas, ia begitu dekat sekarang dengan wajah Alisya.

"Cantik." Leon menyingkirkan beberapa helay rambut yang menghalangi wajah cantik Alisya.

Sontak interaksi tersebut membuat Alisya merasa terganggu sehingga ia membuka mata nya perlahan.

"Kau sangat tampan" Gumam Alisya yang belum sadar sepenuhnya bahwa Leon benar benar ada di depan matanya.

"Terimakasih" Senyum tipis Leon terbit mendengar gumaman dari Gadis-nya, dan Alisya pun jadi mesem mesem sendiri, ia kira ini mimpi maka dengan gamblangnya ia memuji Leon.

"Ayo bangun, kita harus segera berangkat. Aku ada kepentingan di istana sehingga kau harus ikut kesana" Leon bangkit menyenderkan tubuhnya ketembok dan menyilangkan dua tangan nya menatap Alisya yang sedang mengumpulkan nyawa.

Ternyata bukan mimpi, Alisya dengan malas bangkit dari kasurnya tersayang dan berjalan terseok seok menuju pemandian.

Ia seakan melupakan Leon yang kini masih berada dikamarnya!

"Kau mau aku bergabung denganmu?" Ucap Leon tepat dibelakang Alisya.

"Kurang ajar! Keluar sana" Ia kaget sekaligus malu karna kini Gaun tidur yang dikenakan nya sudah setengah nya terbuka, untung dengan sigap ia memegang Gaun-nya dengan erat.

Sial! Leon tadinya ingin mengerjai Alisya, kini pipinya terasa panas saat melihat punggung putih dan mulus milik Alisya.

"Jangan pernah biarkan pria lain berada di kamar mu, disaat kamu ingin mandi seperti ini" Suara berat Leon membuat Alisya bergidik ngeri.

Lady Alisya's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang