Jangan lupa Vote, Komen dan Follow akun Wp aku ya❤
•
•
•
Alisya melamun cukup lama. Perkataan Nenek Elie membuatnya sedikit kaget, terlebih Xeno sangat mirip dengan seseorang yang sangat ia kenal didunia Novel ini. Yaitu Pangeran Mahkota, teka teki apalagi ini?
Terlebih di dalam Novel asli, Karakter Xeno dan Nenek Elie tak pernah ada.
"LISYA LARI!" Teriakan Xeno terdengar sangat keras.
Alisya yang kaget pun menoleh ke belakang, terlihat Xeno yang berlari kencang ke arahnya dengan keadaan terluka.
Nenek Elie menopang tubuh Xeno yang terhuyung, ia kehabisan darah dan terdapat beberapa anak panah yang menancap di punggungnya.
"Lari lah nak" Ucap Nenek Elie menatap Alisya serius.
"Tapi Nek keadaan Xeno..."
"Jangan menoleh kebelakang Lisya" Ucap Xeno terbata bata, mulutnya pun mengeluarkan banyak darah.
"Mereka menemukanmu, Larilah" Ucap Xeno dengan susah payah.
"Aku tak bisa Xeno, aku tak mungkin meninggalkanmu terlebih ada Nenek disini, aku lebih rela mereka menangkapku daripada meninggalkan kalian disini" Ucap Alisya ia sangat ingin menangis melihat raut wajah Xeno yang tengah menahan sakit, sungguh punggung Xeno seperti terbakar.
Mungkin ada Racun diujung anak panah dan itu membuat Xeno sangat tersiksa sekarang.
"Kumohon Lisya... setidaknya usaha ku menyembunyikanmu tak sia sia." Xeno menatap Alisya dengan tatapan memohon, Alisya terisak. Ia sangat enggan meninggalkan Nenek Elie dan Xeno, orang orang misterius itu pasti akan membunuh Nenek Elie dan juga Xeno jika mereka tak ikut lari.
"CEPAT LARI" Teriak Nenek Elie. Karna Nenek Elie telah melihat orang orang misterius itu kini menghampiri mereka.
Alisya berlari tetapi ia terus menoleh kebelakang untuk memastikan Xeno dan Nenek Elie baik baik saja.
Tetapi lari Alisya mulai melambat saat satu kepala menggelinding terlepas dari tubuhnya.
"NENEK!!!!" Teriak Alisya Frustasi.
Alisya melihat kepala Nenek Elie terpisah dengan tubuhnya karna mencoba menghalangi orang orang misterius itu untuk mengejarnya.
"Maafkan aku! Maafkan aku! Aku bodoh! Aku telah membuat kalian celaka!" Gumam Alisya, ia merancau tak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasyKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...