Chapter 35

20.4K 1.6K 2
                                        

jangan lupa Vote, komen dan follow akun wp ku ya












•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




1 minggu lagi penobatan Pangeran Mahkota akan segera dilaksanakan, seluruh kerajaan disibukan dengan persiapan acara tersebut, termasuk Raja Villipe yang tak sabar dengan kenaikan tahta putranya tersebut.

"Kemarilah" Ucap Raja Villipe pada orang kepercayaannya.

Pria tersebut menghampiri Raja Villipe tak lupa ia membungkukan badannya sebagai tanda penghormatan kepada sang Raja.

"Kemana Leon akhir akhir ini?" Tanya Raja Villipe, ia sedikit penasaran karna Leon tak berada di Dukedom nya akhir akhir ini.

"Ia melakukan perjalanan Bisnis Yang Mulia." Jawab Pria tersebut.

Raja Villipe sedikit memicingkan matanya, ia harus waspada terhadap keponakannya tersebut, Leon sudah mengkhianatinya dan ia harus lebih memperhatikan sikap Leon kedepannya. Agar rencana yang sudah lama ia rancang tak hancur seperti rencana sebelumnya.

"Tetap awasi dia, dan cari tahu kemana saja perjalanan bisnisnya. jika bisa jangan buat dia kembali ke Voila sebelum penobatan Putra Mahkota terlaksana." Perintah Raja Villipe pada orang kepercayaannya tersebut.

Pria tersebut menganggukan kepalanya sebagai tanda ia mengerti, saat ia akan beranjak dari ruangan mewah tersebut, tetapi sebelum ia beranjak keluar ia ditahan oleh Raja Villipe.

"Ada satu hal yang harus kau bereskan." Ucap Raja Villipe.

"Cincin penerus tahta dan buku sejarah yang harus kau hancurkan." Lanjut Raja Villipe.

"Kalau boleh saya tahu, dimanakah cincin dan buku sejarah tersebut Yang Mulia?" Tanya pria misterius itu.

"Cincin dan buku tersebut tersimpan di istana barat, carilah disana." Jelas Raja Villipe.

Pria tersebut seketika merasa ada yang aneh, tetapi ia tetap bersikap tenang dan tak lama ia keluar dari ruangan Raja Villipe menuju istana barat yang letaknya cukup jauh dari istana utama.

Ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju istana barat, prajurit yang melihatnya hadir membungkukan badannya sebagai tanda hormat. Tetapi pria tersebut tetap melanjutkan langkahnya menuju satu pintu besar sedikit usang.

Ia membuka pintu tersebut, dan mencari dimana keberadaan cincin dan buku tersebut dan sampailah ia kesebuah ruangan yang dipenuhi dengan benda-benda berkilau seperti emas dan berlian, tetapi ia fokus pada satu kotak emas berukuran sedang yang terletak ditengah tengah ruangan tersebut.

Lady Alisya's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang