Haiii aku kambek deui! Keknya prat ini adalah prat yang terpanjang yang pernah kubuat. JANGAN LUPA VOTE DAN Komen yang banyaakkk kalo mau aku double up! Oke?
•
•
•
Malam pun tiba, Alisya yang kini tengah menidurkan bayi cantiknya dengan cara menggendongnya. Ia menatap lurus kearah jendela besar yang kini tak tertutup tirai. Ia sangat enggan menutup tirainya, bulan nya sangat cantik malam ini.
Pikirannya berkecambuk, kilasan dan kenangan pertama kali terbangun di tubuh Lady Alisya terlintas dipikirannya. Sungguh ia sangat berterimakasih pada tuhan karena membuat jiwa nya berada di tubuh Lady Alisya dengan segala kesempurnaannya.
"Sayang" Leon memeluk Alisya dari belakang, Alisya yang sedang menggendong bayi cantiknya tersebut sedikit kaget.
"Apa?" Tanya Alisya ia masih sibuk menatap wajah bayi mungilnya dengan perasaan hangat.
"Dia akan tumbuh menjadi gadis yang paling cantik seantero Voila." Ucapan Leon membuat Alisya tersenyum.
"Jelas. Lihatlah siapa ibu dari bayi cantik ini." Leon pun terkekeh mendengar kepercayaan diri Alisya yang tinggi.
"Kau memang benar. Wajar saja jika Alena cantik, karna dia lahir dari seorang wanita yang sangat cantik."
"Terimakasih karna telah melahirkan bayi secantik ini sayang. Kau telah membuatku menjadi pria yang paling beruntung."
Alisya memutar bola matanya dengan sedikit malas. Sungguh Leon sangat Alay saat ini! Ia sudah mendengar kata kata yang sama 5x dalam hari ini. Bagaimana dengan hari esok?
Tetapi di sisi lain ia sangat senang dengan perkataan Leon yang manis menurutnya.
"Syukurlah kau menyadarinya, suamiku. Aku memanglah pelengkap hidupmu yang sangat hampa itu." Leon terkekeh mendengar ejekan dari istrinya tersebut.
Alisya meletakan bayi cantiknya, ah ya! Alisya lupa memberitahu nama bayi cantiknya ini, Alena Micaella Faldemont. Nama indah tersebut berasal dari Leon dan Alisya hanya mengikutinya saja.
"Kau pasti sangat lelah karena telah menjaga Alena seharian"
"Kau tau sayang, aku senang jika aku sendirilah yang menjaga Alena"
"Maaf kan aku, gegara aku. Suamiku ini harus bekerja lebih keras dari biasanya." Alisya mengelus wajah Leon yang terlihat sangat lelah.
Leon pun memejamkan matanya perlahan, merasakan sentuhan yang Alisya berikan padanya.
"Jauhi Xavier, sebisa mungkin sayang." Ucap Leon tiba tiba.
"Ya, akupun merasa sedikit janggal dengan Xavier. Tatapannya sangat aneh bila ia menatapku" Alisya pun menceritakan tentang Xavier yang akhir akhir ini sering mengunjungi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasíaKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...