Jangan lupa Vote, Komen dan Follow akun wp ku ya❤
•
•
•
Hari ini Reykhansa sedang menulis di buku harian yang ia buat sejak ia berada di tubuh Lady Alisya. Ia memiliki satu buku yang berisikan kegiatan kegiatannya sebagai Lady Alisya, dihalaman pertama Alisya menuliskan seluruh Biodata Reykhansa termasuk hobi dan kebiasaan Reykhansa. Di halaman selanjutnya berisikan rencana rencana ia dan keseharian Reykhansa yang telah ia lalui di dunia Lady Alisya, kini ia sedang menulis tentang Leon.
Ia menuliskan betapa senangnya bisa bertemu dengan lelaki sebaik Leon.
Dan Alisya berpikir mengapa ia tak memberi Leon kabar saja melewati surat?
Alisya menyimpan buku hariannya kedalam Laci, dan mengambil satu kertas, ia akan mengirimi kabar pada Leon lewat surat.
Surat tersebut hanya berisi curhatan Alisya, ia menceritakan Lady Viollet yang mengganggu nya, dan ia pun mengatakan bahwa Alisya sangat rindu Leon.
Dan menunggu Leon untuk pulang dari perbatasan dan tak lupa ia menanyakan kabar Leon.
Sesudahnya menulis surat ia memberikan surat tersebut pada Nancy untuk dikirim ke perbatasan.
"Lady, malam ini anda harus menghadiri Undangan Makan Malam dari istana" Ucapan Nancy barusan melunturkan senyuman indah Alisya.
Sebenarnya Alisya sangat enggan untuk menghadiri acara tersebut.
Ia rasa akan ada hal yang buruk terjadi di sana, tetapi ini semua demi menyelamatkan Leon dan mengetahui apa yang sebenarnya Raja Villipe inginkan.
"Baiklah bantu aku bersiap" Ucapku dengan mantap.
🌷🌷🌷
Alisya kini tengah bersiap, ia akan menghadiri undangan dari kerajaan.
"Aku gugup Nancy karna aku tak pernah ke istana sendirian sebelumnya" Aku menatap Nancy dipantulan cermin, kini Nancy yang sedang sibuk menata rambutku pun menatapku dengan senyuman hangatnya.
"Tidak perlu gugup My Lady" Nancy gemas dengan junjungannya karna baru kali ini ia melihat Lady Alisya gugup terhadap sesuatu.
Alisya membatin, sebenarnya yang ia gugupkan bukan perihal ia akan datang sendiri ke istana. Tetapi ia tahu betapa liciknya Raja Voila, dan ia pun sudah menduga pasti ada sesuatu dibalik undangan makan malam kali ini.
Semoga saja tak terjadi apa apa, batin Alisya.
Kereta kuda pun membawa Alisya ke istana, Alisya pun turun dari kereta. Ia menatap sekilas bangunan Mewah istana, ia menghela nafas "Demi Leon." Gumam Alisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasíaKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...