Sebelum baca jangan lupa Vote, komen dan Follow akun wp ku ya❤
•
•
•
"Viollet?" Sapa seseorang.
"YATUHANNNN! Zahri???" Teriak Viollet heboh.
"Aku merindukanmu sepupu." Viollet memeluk wanita yang bernama Zahri itu dengan kencang.
"Akupun. Tapi ada yang lebih kurindukan daripada dirimu." Ucap Zahri, ia pun tersenyum.
Viollet yang menyadari ucapan Zahri pun terkekeh. "Kau sepertinya sangat sangat sangat terlambat sayang. Dia sudah mempunyai 3 orang anak sekarang, ia pun sudah menaiki tahta. Mana bisa kau mengejarnya leluasa seperti dulu lagi." Jelas Viollet terkekeh.
"Jangan konyol." Cengir Zahri.
"Aku tak terbohong. Seluruh Negri Voila bahkan memberkati." Viollet menatap Zahri serius.
"Ya! Baiklah... tapi apa kau masih ingat? Aku adalah orang pertama bagi dia." Zahri menyelipkan sedikit rambutnya ketelinga dengan gaya angkuh.
"Kau coba saja. Aku tak ingin ikut campur." Atensi Viollet beralih pada alat alat rias yang kini berserakan di meja riasnya.
"Kau sodaraku Vio... ayolah..." Bujuk Zahri.
"Okey... baiklahhh... apa yang ingin kau ketahui terlebih dahulu?" Tanya Viollet sedikit malas.
"Wanitanya." Singkat Zahri.
"Wanita Leon-mu begitu? " tanya Viollet.
"Ya"
"Walaupun aku benci mengatakan ini tetapi wanita itu sempurna." Ucap Viollet.
Zahri pun sedikit merenung, tak ada yang sesempurna dirinya apalagi perihal mengerti Leon. Dirinyalah yang pertama menjadi orang terpenting Leon. Tetapi kini ada wanita yang melebihinya?
"Sungguh?" Yakin Zahri pada Viollet.
"Aku bersungguh sungguh Zahri."
"Baiklah. Aku semakin penasaran."
"Jika kau penasaran, segeralah berdandan dan ayo kita pergi ke istana. Anak perempuan Leon dan wanita itu akan berulang tahun malam ini."
🌷🌷🌷
Pesta pun dimulai dengan pembukaan kembang api yang sangat meriah. Seluruh rakyat Voila bersuka cita atas perayaan kali ini.
Perayaan pertama adalah kembalinya Leon dengan selamat dan membawa kemenangan bagi Voila. Kedua adalah menginjak hari penting dimana Putri Negri Voila lahir.
Alisya memakai Gaun yang sangat mewah, tentu saja senada dengan suami serta ke 3 anaknya.
Mereka kini menduduki singgasana masing-masing, perjamuan belum dimulai karena hadiah untuk putri kecil mereka terus berdatangan dari seluruh penjuru Negri.
Memuji, memberi doa, memberi ucapan selamat, hingga berjabatan tangan membuat Alisya sedikit lelah. Sehingga putri kecilnya terlelap dipangkuannya, mungkin karena Alena kecil kelelahan mendengar semua pujian untuk dirinya.
"Apa kau lelah sayang?" Bisik Leon pada Alisya.
"Sedikit." Ucap Alisya, dia memang sedikit lelah.
"Perjamuan akan kubuka sebentar lagi, supaya kau bisa beristirahat sedikit." Bisik Leon lagi, lihatlah suami idaman bukan? Leon sangat peka terhadap hal hal kecil seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
ФэнтезиKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...