Chapter 22

22.6K 1.9K 15
                                    

Jangan lupa Vote, Komen dan Follow akun wp ku ya














•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Hari dimana pesta pernikahan Alisya dan Leon pun hari ini tiba. Hari yang seharusnya menjadi hari yang sangat membahagiakan bagi Leon karna ia akan menjadikan Alisya sebagai istrinya, miliknya.

Tetapi takdir selalu tidak adil pada Leon, Hari ini adalah hari terburuk bagi Leon. Pesta yang sudah 100% ia dan Alisya siapkan bersama, kini berantakan.

Duke Carson dengan berat hati menghentikan pencarian Putrinya sementara, ia merasa bahwa Putrinya sekarang tidak berada di Hutan Aldeous.

Leon semakin frustasi dibuatnya, tetapi ia sudah mengerahkan Prajuritnya untuk tetap berjaga-jaga di Hutan Aldeous.

Kini Ruangan kerjanya sangat sangat berantakan, kertas berserakan dilantai, ditambah Vas Bunga yang pecah dibiarkan begitu saja.

Leon yang sedang duduk di meja kerja nya terlihat sangat berantakan, baju nya yang tak ia kancing dengan rambut yang sedikit acak acakan Leon biarkan begitu saja yang ia pikirkan saat ini hanyalah Alisya, ia menyesap minuman beralkohol tinggi yang tersedia dimeja nya dengan pelan.

Terlihat raut lelah terpantri begitu jelas, entah berapa botol minuman beralkohol berkadar tinggi yang sudah ia habiskan hari ini.

Leon memberi perintah pada Carl bahwasanya hari ini ia tak ingin diganggu oleh siapapun.

Karna hari ini banyak yang ingin menemui Leon, tetapi Leon menolak dengan tegas semua orang yang ingin menemuinya, ia tahu orang orang itu hanya ingin mengetahui permasalahannya bukan ingin membantunya, itu sangat membuang waktu menurut Leon. Dan Leon membenci orang orang munafik seperti mereka.

Leon menatap lukisan ia dan Alisya yang terpampang di dinding dengan ukuran yang sangat besar, Alisya memaksa Leon untuk pergi ke Pelukis ternama hanya untuk melukis mereka berdua beberapa minggu lalu. Alisya bilang ini akan menjadi kenang kenangan dan Leon wajib memajangnya diruang kerjanya.

Tentu saja dengan senang hati Leon memajangnya di ruang kerjanya, saat Leon merasa lelah bekerja ia akan menatap lama lukisan tersebut dan kembali bekerja seperti biasa, Leon teringat ia akan menikah dengan Alisya dan mempunyai banyak anak. Ia harus bekerja dengan Extra.

Memang, waktunya dan Alisya sangat singkat, tetapi Leon sangat mencintai Alisya sekarang. Ia merasa bahwa dunia tak menarik lagi saat Alisya tak ada disisinya seperti saat ini.

Alisya begitu peduli padanya, peduli akan kesehatannya, peduli akan semua tentangnya, ia tak pernah mengeluh padahal Leon sudah sangat kurang ajar selama 2 tahun bertunangan bersama Alisya, tak ada yang sesabar Wanita-nya.

Lady Alisya's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang