Chapter 29

22K 2.1K 31
                                    

Jangan lupa Vote, Komen dan Follow akun wp ku ya















•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Leon? Leon mengikuti perang itu???Tidak, aku harus menghentikannya.

Rombongan Prajurit itu kian jauh karna Alisya melamun sedikit lama, saat ia tersadar ia berlari mengejar para Prajurit yang akan pergi berperang.

Alisya yakin Leon ada dibarisan pertama "sial mengapa mereka sangat cepat sekali" Alisya terus berlari tetapi Prajurit tentu nya memakai kuda, Alisya tertinggal sangat jauh.

"Leon sialan! Aku sudah berlari begitu jauh untuk menyusulmu! Aku sudah bertahan hidup selama 2 minggu lebih demi menyelamatkanmu!" Teriak Alisya Frustasi, Alisya melihat Rombongan Prajurit itu semakin jauh dan ia sangat lelah berlari mengejar mereka.

Alisya berjongkok, ia menangis karna merasa gagal lagi dan lagi, ia memang tak berguna. Hadirnya di Novel ini pun tak mengubah apapun, malah semakin kacau pikirnya.

"Aku memang tak berguna hiks, semua nya kacau." Alisya terus menangis.

"Kau hebat." Ucap seseorang.

Alisya mendongakan kepala nya untuk melihat siapa yang berbicara, karna dari nada nya terdengar tak asing.

Alisya berdiri dan menubruk tubuh Leon, Leon yang tak terlalu siap pun terhuyung kebelakang, untung saja ia mempunyai keseimbangan yang bagus sehingga tak terjatuh.

Leon memeluk erat Alisya, ia sangat rindu Gadis-nya.

"Aku sangat merindukanmu" Gumam Leon.

"Aku begitu merindukanmu" Leon menghirup aroma Vanilla begitu Rakus karna ia sangat merindukan Aroma Gadisnya.

"Akupun merindukanmu" Alisya masih menangis. Leon mendongakan kepala Alisya dengan lembut, ia menghapus air mata Alisya perlahan.

"Terimakasih telah bertahan untukku" Leon memeluk Alisya lagi, ia merasa sangat bersyukur Alisya selamat.

"Terimakasih telah melakukan banyak hal untuk ku" Leon memeluk erat Alisya.

"Kau menangis?" Tanya Alisya, karna ia merasa badan Leon sedikit bergetar.

Leon hanya diam saja, Alisyapun semakin mengeratkan pelukannya menyalurkan rasa rindunya pada Leon.

"Maafkan aku" Nada Leon terdengar sangat parau karna ia menangis.

"Hey aku tak apa, aku selamat" Jawab Alisya cepat karna ia tak ingin Leon terus menyalahkan dirinya sendiri, karna kejadian ini pun diawali dengan kebodohannya yang berjauhan dengan Leon saat ia diperbatasan.

Lady Alisya's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang