Jangan lupa Vote, Komen dan follow akun wp aku ya❤
•
•
•
Sudah seminggu lebih Alisya berada di Desa Vinilla, Nenek dan Xeno pun benar benar menyembunyikan Alisya dari orang orang misterius itu.
Dan selama tinggal di Desa Vinilla ini, Alisya tak pernah meninggalkan Rumah ini, ia hanya berdiam diri dikamar yang disediakan oleh Xeno, kamarnya tak terlalu luas tetapi cukup nyaman.
Alisya selama tinggal di rumah Xeno ia tak melakukan kegiatan apapun, Xeno yang mengerti pun membiarkannya, tetapi Nenek Elie, Nenek dari Xeno. Selalu menghibur Alisya.
Hari ini seharusnya aku dan Leon menikah, tapi yang terpenting sekarang adalah aku selamat dan Leon mungkin baik baik saja. Batin Alisya.
Tetapi apakah benar Leon akan baik baik saja? Aku harap ya, Alisya terus membatin.
"Kau harus memakan makanan mu" Ucap Nenek Elie.
"Ahh ya..." Alisya yang sedang melamun pun sedikit kaget.
"Aku tak tahu masalah seberat apa yang kian menimpamu." Ucap Nenek Elie menatap Alisya dengan hangat.
"Tapi aku harap kau bahagia selalu Lady" Nenek Elie memeluk Alisya dan mengusap rambutnya dengan pelan.
Alisya yang menerima perlakuan tersebut pun, memejamkan matanya.
"Sudah kukatakan, Nenek jangan berbicara Formal padaku, Panggil saja Lisya" Gumam Alisya
"Haha sesuai permintaanmu Lady" Nenek Elie terkekeh mendengar gerutuan dari Alisya, entah mengapa ia sangat menyayangi Alisya walaupun ia baru mengenal Alisya selama seminggu terakhir.
Perilaku Nenek Elie mengingatkan Alisya pada sosok Nenek Reykhansa. Nenek-nya dulu sering menenangkannya seperti ini disaat Reykhansa sedang sedih.
"Apakah aku telah melewatkan sesuatu?" Kekeh Xeno karna melihat Alisya dan Neneknya berpelukan seperti ini.
"Kamu itu gak diajak" Sarkas Alisya.
"Jahat sekali" Cemberut Xeno, Nenek Elie pun tertawa dan Alisya pun terkekeh pelan.
Hati Alisya merasa hangat, ia merindukan dunia nya dulu, tetapi didunia Reykhansa orang orang yang ia sayangi sudah tak ada, jadi ia akan memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya.
"Nenek membuat Pie Apel, khusus untuk cucu perempuan Nenek ini" Nenek Elie melepas pelukannya pada Alisya dan berjalan keluar kamar sepertinya ia menuju dapur. Nenek Elie sudah menganggap Alisya sebagai cucu nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasiaKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...