Sebelum baca jangan lupa Vote, komen dan Follow akun wp ku ya❤
•
•
•
Alisya sedikit terusik dari tidurnya karena mendengar suara Alena yang menangis, ia membuka mata nya perlahan. Matanya langsung terfokus pada seorang pria yang tengah menggendong anaknya.
"Hey, kau siapa?" Ucap Alisya panik, pria itu memunggunginya sehingga Alisya tak tahu siapa pria tersebut.
Pria itupun berbalik dan tersenyum manis. "Selamat pagi sayang."
"Leon??" Bingung Alisya, ia belum sadar sepenuhnya.
"Ya, sayang. Ini aku" Leon menghampiri Alisya yang masih terduduk di ranjang. Mencium keningnya lembut, "Aku kembali." Bisik Leon.
Tak tertahan, air mata Alisya pun keluar dengan sendirinya. Bukan tangisan kesedihan tapi ini tangisan kebahagiaan.
"Terimakasihhh hiks..." Isak Alisya, "Terimakasih karena telah pulang dengan selamat." Lanjutnya masih dengan suara yang serak akibat menangis.
"Aku pikir- aku... kau akan.." Belum selesai Alisya meneruskan ucapannya Leon telah menciumnya bibirnya dengan lembut.
"Tenang, aku tak akan membiarkanmu sendiri. Maafkan aku telah membuatmu menunggu begitu lama, sayang terimakasih sudah melakukan yang terbaik untuk Negri ini. Aku salut padamu, selain menjadi ibu yang baik untuk anak kita. Kamupun menjadi Ratu yang hebat untuk Negri Voila." Leon menatap dalam Alisya. Karena setahun terakhir Voila mengalami banyak perubahan, mulai dari segi ekonomi yang tergolong stabil dan setiap bulannya meningkat, pendidikan, politik, berjalan baik dibawah kuasa Alisya.
Integritas Alisya memang tak bisa diragukan, ia percaya bahwa istrinya telah melakukan hal yang terbaik setahun terakhir. Karna tugas nya sebagai Raja pun diambil alih oleh Alisya, bagaimana tidak hebat? Alisya mengerjakan ini semua sendiri, belum lagi ia masih menjalankan kewajibannya sebagai ibu, ia tahu dari kepala pelayan bahwa Alisya tak ingin jika Alena dan Carlos menghabiskan waktu mereka dengan pengasuh. Alisya selalu menyempatkan diri sekedar bermain dan bercanda dengan kedua anaknya disela sela jadwal padatnya.
Tak luput dengan putra pertamanya, Lio. Alisya pun sering mengunjungi putranya seminggu sekali, ia tak pernah melewatkan jadwalnya tersebut.
Ia tahu semua kegiatan istrinya dari Penasehat Alli, pria paruh baya tersebut adalah penasehat kerajaan terdahulu yang sekarang masih mengabdikan dirinya pada kerajaan. Semua jadwal istrinya diantur oleh penasehat Alli.
"Benarkah? Kupikir aku payah, karna aku selalu mengeluh saat aku mengerjakan dan membaca surat surat yang semakin hari semakin bertambah itu." Cemberut Alisya, Leon pun terkekeh pelan menambah kadar ketampanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasyKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...