Kedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya.
"Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...
Sebelum baca jangan lupa Vote, komen dan Follow akun wp ku ya❤
•
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau tahu? Lady Alisya itu hanya bermodalkan tubuhnya sehingga dia bisa menaiki tahta." Ucap salah seorang Lady.
"Woah benarkah?" Ujar Lady lain.
"Em, aku tidak tahu soal itu. Tetapi Lady Alisya pernah mendorongku ditoko Madam Gie karna aku merebut gaun yang ia inginkan, aku sangat sedih saat itu. Yang awalnya aku sangat mengidolakan Lady Alisya tetapi pada nyatanya Lady Alisya terlalu sombong." Sahut Lady yang lainnya.
"Kasihan sekali, Lady Anne yang memiliki hati lembut itu ternyata pernah disakiti oleh wanita kasar seperti Lady Alisya. Sayangnya Lady tamak itu kini menjadi Ratu di negri ini, sangat tidak pantas."
Alisya menatap jengah pada segerombolan Lady tersebut. Terlebih kini Anne sedang berlagak seperti orang yang tertindas disana.
Alisya pun berhenti memakan Cake-nya, Kini ia tak berminat.
Leon melihat gelagat Alisya pun lantas menoleh ke arah meja Anne dan kawan kawannya.
"Cih benar-benar." Leon pun bangkit dari duduknya.
Dengan cepat Alisya menahan tangan Leon, Alisya menatap Leon memohon.
"Jangan kacaukan Dinner kita." Ucap Alisya pelan.
"Tapi aku tak bisa mendengar orang lain berbicara hal yang buruk tentangmu." Ucap Leon dengan nada rendah. Alisya tahu kini Leon sedang emosi, dirinya pun sama tetapi ia hanya tak ingin menghancurkan waktu berdua bersama Leon yang jarang sekali terealisasikan seperti ini.
"Baiklah." Putus Leon karna melihat Alisya yang semakin memelas.
Tetapi Leon segera menarik tangan Alisya, tak lupa ia pun membayar pesanan mereka tadi. Leon tak ingin Alisya murung mendengar ocehan Lady tak berguna itu.
"Kau tau Leon?" Tanya Alisya.
Kini mereka sedang berjalan menuju air terjun yang berada tak jauh dari pasar, tentu nya karna permintaan Alisya sendiri.
"Hm?" Leon menaikan satu alisnya.
"Hal yang kusuka darimu." Ucap Alisya.
"Apa itu?" Tanya Leon penasaran.
"Saat kau memperdulikan hal-hal kecil seperti tadi. Rasanya sangat menyenangkan ketika ada yang memperhatikanku dan membuatku senyaman mungkin." Jawab Alisya, ia pun tersenyum hingga menampilkan gigi nya yang putih.