Sebelum baca jangan lupa Vote, komen dan Follow akun wp ku ya❤
•
•
•
"LIOOOO!" Teriak Alisya.
Alisya melihat Leon yang kini tengah menggendong Lio. "Maafkan aku, Lio berlari tiba-tiba dan menganggu rapatnya." Ucap Alisya, ia pun mengelus perutnya yang kini membuncit.
"Jangan berlari, soal Lio menganggu rapat itu tidak apa. Rapat nya sudah selesai, pria kecil ini hanya menagih janjinya." Jelas Leon.
Lio terkekeh. "Aku hanya menagih janjiku Bu karna Ayah sudah melanggar janjinya lebih dari 2x."
Alisya pun tersenyum hangat, ia dan Leon sepakat memutuskan untuk mengangkat Lio dan Carlos sebagai anaknya. Dan rakyat Voila pun menyetujui dan mendukung keputusan Raja dan Ratu mereka.
Beberapa bulan yang lalu Lio sempat canggung untuk memanggil Alisya dan Leon dengan sebutan Ayah dan Ibu, tetapi Lio mencobanya dan ia pun senang karna ia kini mempunyai Ayah dan Ibu seperti Leon dan Alisya yang selalu menyayanginya serta Carlos.
Terlebih Lio sangat bahagia karena kini sebentar lagi ia akan mempunyai adik selain Carlos, ia sangat menyayangi adiknya.
"Ayah turun." Leon pun menurukan Lio dari gendongannya, pria kecil tersebut kini tengah menatap penuh binar pada perut buncit Alisya.
"Ibu, boleh?" Lio memohon membuat Alisya dengan gemas mencubit pipi chubby milik Lio. Alisya pun mengangguk tanda ia memperbolehkan untuk Lio mengelus perutnya.
"Hallo adik. Ini kakak, apakah disana sangat seru? Kapan kau akan keluar, kalo adik keluar nanti. Kakak pasti akan mengajarkan memanah, kakak jago memanah loh. Ini semua berkat Ayah." Ucapan Lio mengundang tawa hangat dari Leon dan Alisya.
"Baiklah pria kecil, Ayah akan menepati janji." Badan Lio pun mengapung, Leon menggendongnya dan menuju kelapangan disusul oleh Alisya.
Mereka pun sampai dilapagan luas, banyak sekali prajurit yang tengah berlatih disana. Tetapi melihat Pangeran kecil serta Raja memasuki area lapangan kini mereka pun menyisi untuk menyaksikan apa yang akan dilakukan Pangeran kecil.
Para pelayan menyiapkan tempat duduk dan beberapa minuman tak lupa camilan untuk Alisya nikmati pada saat menonton suaminya dan anaknya yang kini tengah berlatih.
"Yang Mulia, Tuan Muda Carlos menangis ingin menemui anda." Ucap salah satu pelayan.
"Ohh anakku, bawalah kemari" Alisya melupakan Carlos yang tadi ia tinggalkan dikamar, anak gembul itu tertidur sedar pagi wajar saja jika ia terbangun sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasyKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...