Jangan lupa Vote, komen dan follow akun wp ku ya❤
•
•
•
"Bajingan! Leon menipuku" Teriak Raja Villipe, ia tak terima Leon lebih pintar darinya.
Perang antara kerajaan tetangga sudah berakhir, keduanya berakhir damai dengan hadirnya Leon disana menyelesaikan kesalahpahaman antara dua kerajaan tersebut.
Sehingga peperangan yang awalnya sudah terjadi selama berbulan bulan dan menelan banyak jiwa dari kerajaan masing masing pun damai dengan adanya Leon sebagai penengah permasalahan kedua kerajaan tersebut.
Leon yang bijak nan cerdik pun mampu membuat Kedua kerajaan tersebut berdamai dengan gampangnya.
Raja Villipe tak terima, ia sudah mengira-ngira apa saja keuntungan yang akan ia dapat dengan ia memenangkan atau ikut campur pada perang tersebut, Voila akan semakin berada dipuncak kejayaan dibawah kepimpinannya jika perang itu dimenangkan oleh Leon.
Posisinya akan semakin kuat dengan kemenangan tersebut, seluruh kerajaan akan tunduk dibawahnya dan ia pun bisa leluasa menguasai daratan V, menjadi orang yang disegani sepanjang sejarah Voila.
Ia sangat berambisi untuk menjadi segalanya, Leon hanya dijadikan tameng oleh Raja Villipe karna memang ia sebenarnya tak mempunyai kekuatan apapun tanpa ada Leon.
Leon yang membawa kejayaan pada Voila, ia seringkali memenangkan puluhan perang, kemenangannya ia persembahkan untuk Negri yang sangat Leon cintai, yaitu Voila.
Tetapi Raja Villipe memanfaatkan kekuatan Leon untuk menjadi segala-galanya karna ia rasa sangat mudah menyingkirkan Leon jika ia sudah menguasai daratan V.
Raja Villipe hanya ingin memanfaatkan Leon untuk menguasai daratan V, ibaratkan habis manis sepah dibuang itu yang akan Raja Villipe lakukan terhadap keponakannya sendiri.
"Benar Yang Mulia, Grand Duke Leon mampu meluruskan kesalahpahaman antara Kedua kerajaan, dan mereka pun sepakat menghentikan peperangan" jelas Anak Buah Raja Villipe.
"Sialan! Leon kau dengan mudahnya menghancurkan semua rencana yang telah kususun dari jauh hari ini!" Raja Villipe sangat ingin menyingkirkan Leon sekarang terlebih ia sudah akan menyerahkan masa kepemimpinannya pada Maxius.
Sebenarnya ada rencana dibalik Penyerahan Tahta pada Maxius, Raja Villipe sebenarnya tak turun dari Tahta. Ia hanya memanfaatkan Maxius.
Ia akan menjadikan Maxius Raja Boneka nya, ia masih tetap mengatur jalannya Kerajaan dan urusan urusan kerajaan tetapi ia hanya ingin sedikit lebih fokus pada rencana rencana diluar nalarnya untuk menguasai daratan V dengan ia lengser dari Singgasana Raja tentu saja.
"Wanita itu masih hidup? Kau yakin??" Tanya Raja Villipe pada anak buah kesayangannya.
"Tentu saja Tuan, dia masih hidup dan sekarang wanita itu sudah bersama Grand Duke Leon" Jelas anak buah kesayangan Raja Villipe.
"Heh! Ternyata wanita itu cukup tangguh juga." Kekeh sinis Raja Villipe ia kira akan mudah melenyapkan Alisya, ternyata wanita itu tak sesederhana apa yang ia bayangkan.
"Baiklah baiklah, jangan mengincar dia lagi. Karna aku akan menghancurkan semua nya kali ini."
"Mereka bisa membahayakan posisiku sebagai Raja, Dan tetap cari Pria itu." Perintah Raja Villipe.
"Jika mereka mengetahui tentang Pria itu sementara kita belum menemukannya, hancur sudah rencana yang kususun bertahun-tahun untuk mengamankan posisi saat ku ini." Jelas Raja Villipe.
"Mereka bisa saja menghancurkan hari penobatan Maxius menjadi Raja jika mereka masih hidup. segera jalankan semua rencana kita tuk menghancurkan mereka" Perintah Raja Villipe telah diterima anak Buahnya mau tak mau ia harus menjalankan rencana yang penuh resiko seperti ini.
"Aku ingin kau berhasil kali ini." Raja Villipe berambisi menghancurkan keluarga Knight serta Leon, ia sangat ingin melenyapkan semua yang menjadi hambatan rencana nya.
"Baik Yang Mulia"
🌷🌷🌷
Alisya sedang berada di padang rumput yang indah, ia tak tahu mengapa ia berada disini.
Ia pun memilih duduk dengan tenang karna Alisya kini sedang disuguhkan pemandangan yang sangat indah, tepat di depannya ada pegunungan yang luas dan Alisya merasa tenang saat menatapnya.
"Hai" Suara seseorang tersebut membuat Alisya sedikit kaget karna ia sedang sibuk melihat pemandangan yang indah ini.
Alisya menoleh ke arah suara yang menyapanya, ia terkejut melihat orang yang menyapa nya sangat mirip dengan dirinya, Reykhansa.
"Rey-reykhansa?" Gagap Alisya, ia merasa Speechles melihat tubuhnya sendiri.
"Ya, aku itu adalah kau." Jawab Reykhansa.
"Bagaimana bisa tubuhku ada disini sedangkan jiwa ku berada ditubuh Alisya?" Tanya Alisya heran, ia mulai bingung kali ini.
"Aku hanya ingin menyampaikan bahwa kau sangat bisa mengalahkan Raja Villipe dengan mudah" ucapan Reykhansa membuat Alisya sangat penasaran.
"Apakah itu?" Tanya Alisya heran.
"Kau harus menemukan pria yang bernama Lionardo, ia tinggal di daerah pegunungan Voila. Kau akan memenangkan perang kali ini jika kau menemukan pria tersebut." Setelah Reykhansa berbicara ia hilang seperti debu.
Tubuh Alisya seperti tertarik sesuatu. Alisya membuka matanya dengan sekali sentakan, ia sangat kaget ternyata itu semua hanya mimpi.
Tetapi ia rasa ucapan dirinya sendiri ada benarnya, tak salah jika ia mencoba menemukan pria yang dimaksud oleh dirinya sendiri.
Jiwa Reykhansa memang melupakan beberapa Part di Novel, tetapi dengan ajaibnya dirinya sendiri memberitahu sedikit alur penting yang ia lupakan.
Dengan adanya petunjuk ini, Alisya pikir perjuangannya untuk menyelamatkan Leon tak sia-sia.
Ia harus segera mencari Pria yang bernama Lionardo yang dimaksud oleh dirinya sendiri.
"Lagian kenapa kagak dari kemaren sih ngasih mimpinya" kesal Alisya. Kata Nonformalnya kembali keluar karna selama ia berada di tubuh Alisya, ia sangat jarang mengeluarkan kata kata yang Nonformal.
"Tapi gapapa deh dengan petunjuk ini, setidaknya aku dapet sedikit pencerahan"
●●●
maaf ya gaiss aku akhir akhir inu sibuk bgt jadi gabisa up cepet-cepet, nanti malem aku up chapter 32❤❤
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Alisya's World
FantasíaKedua orang tuanya tak menginginkan kehadirannya. Dia hanyalah alat bagi kedua orangtuanya tuk mendapat harta warisan dari kakeknya. "Cuman benda kecil ini yang bisa bikin hidup ini tenang, aman dan damai." Ucap Reykhansa. Sudah menjadi kebiasaannya...