JenSoo
JenTop
Gender Bender
Happy reading all........
____________________________
Jero hanya diam, namun tatapannya begitu datar pada pria paruh baya di depannya ini. Pria tua yang tak lain adalah ayah dari calon istrinya itu menatapnya begitu tajam. Dan Jero sama sekali tak takut dengan tatapan itu. Daripada ia harus kehilangan darah dagingnya, ia rela melawan pria tua itu karena masih kukuh untuk menyuruh Jisoo menggugurkan kandungannya.
Bagi Jero, pria tua itu sangat gila. Bagaimana mungkin pria itu menyuruh seorang Ibu untuk menggugurkan bayinya sendiri? Dan menyuruh Jisoo menjadi istri dari seorang pria yang jelas-jelas sudah menghamili gadis lain. Bahkan menyuruh Jisoo untuk merelakan Sean menikah dengan gadis itu. Itu artinya pria tua itu rela jika anaknya di madu. Gila, bukan?
"Kau tidak bisa menyuruh Jisoo untuk menggugurkan anakku, Tuan Kim yang terhormat. Dia darah daging ku, dan tidak ada seorang pun yang akan bisa menyingkirkannya. Jika pun ada yang berani menyingkirkannya, dia akan melawanku terlebih dahulu." Ucap Jero dengan tegas dan lantang.
"Kau berani melawanku!" Amuk pria tua itu tak terima.
"Aku akan melawan siapa saja yang berani mencoba menyingkirkan calon anakku! Tak peduli jika kau adalah ayah dari calon istriku sekali pun!"
"Kau!"
Jero hanya tersenyum sinis menatap pria tua itu yang terpancing emosi. Bahkan Jero masih begitu sangat santai menatap pria tua itu.
"Aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"
"Jika aku bilang, bahwa aku dan Jisoo tak butuh restu darimu, bagaimana?" Pria tua itu semakin tajam menatapnya.
"Tidak punya sopan santun!"
"Jika aku tak punya sopan santun, lalu bagaimana dengan dirimu sendiri yang merelakan putrinya di madu? Apa itu bukan gila?"
Jisoo menangis di sebelah Jero. Ia tak mengerti jalan pikiran ayahnya itu. Niatnya ingin bertemu dan melepas rindu, namun sang ayah malah mengacaukan semuanya. Dan beruntungnya, Jero bisa melawan pria tua itu sepertinya. Meski pun saat ini, Jisoo sangat begitu takut.
Ibunya pun juga sangat kecewa dengan suaminya sendiri. Ia sangat tak suka keputusan suaminya itu. Dan bahkan, saat ini ia lebih memilih Jero untuk menjadi pendamping Jisoo. Dan itu juga sepemikiran dengan kedua kakak Jisoo yang memihak Jero dan Jisoo.
"Sayang, kau ikut aku atau mematuhi ucapan gila ayahmu ini?"
"Aku ikut denganmu, Oppa. Dia darah daging mu juga, aku butuh kamu untuk membesarkannya."
"Baguslah. Ayo kita pergi, percuma saja kita di sini." Jisoo mengangguk.
"Kau akan menyesal setelah ini, Kim Jero." Kata ayah Jisoo benar-benar sangat marah.
"Tidak akan, tuan Kim. Justru.... Yang akan menyesal adalah dirimu dan juga Sean! Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa kau sekarang, tuan Kim!" Jero tersenyum sinis setelahnya, kemudian menggandeng Jisoo untuk keluar dari rumah itu.
Ayah Jisoo, pria tua itu memang tak mengetahui siapa Jero sebenarnya. Bahkan, dengan beraninya melawan Jero. Ia tak tahu, bahkan tak sadar jika Jero bisa saja menghancurkan dirinya sekarang juga.
"Aku seperti pernah mengenal dirinya." Gumam Jihoon.
"Kau mengenal dia?" Jiyoon menoleh pada saudaranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story | JenSoo
Fiksi PenggemarTempat penampungan Os, 2S, 3S dan Short story sebagainya.... JenSoo Always..... JenTop Empire With JiBot