Short Story | JenSoo

Destiny - 04

JenSoo

Jennie x Jisoo

JenTop

Gender bender

Happy reading all.........

________________________________

Jane tersenyum puas, keuntungan perusahaan miliknya bertambah berkali-kali lipat. Bahkan, perusahaan milik Ayahnya juga kini sedikit demi sedikit menurun. Setidaknya, perusahaan itu akan hancur nantinya. Bahkan, media diluar sana juga mengatakan kesuksesan perusahaannya yang melawan perusahaan milik orang tuanya sendiri. Dan Jane tersenyum bangga ketika melihat hasil yang memuaskan itu.

Jane juga menyuruh Seulgi untuk mencaritahu penyebab dirinya dibuang. Seulgi dan Lisa sangat bisa diandalkan dalam berbagai hal, dan itulah yang membuat Jane menyukai kinerja kedua bawahannya itu. Jane masih menunggu sembari bersama Jisoo, apalagi wisuda gadis itu akan dilaksanakan.

Selama ini, Jane yang sudah membantu Jisoo bahkan membiayai kuliah gadisnya. Maka dari itu, Jisoo begitu berhutang banyak dengan Jane. Dan ketulusan pria itu, ternyata membuka hati Jisoo untuk menerima kebaikan Jane dan mencintai pria itu. Nama Wendy benar-benar hilang dan berganti Jane. Jisoo bersyukur karena ia dipertemukan dengan Jane, karena gadis itu bisa mencintai pria lain meski ia sempat trauma sebelumnya. Tapi, sebelum trauma itu menguasai Jisoo, nyatanya Jane lebih dulu menghilangkannya dan membuat Jisoo mencintainya. Dan ia berhasil.

"Kau sudah siap, sayang?" Jisoo mengangguk.

"Iya, Oppa. Aku lega karena akhirnya lepas juga dari kampus itu, aku benar-benar tidak betah. Meski berita tentangku ketika itu telah berakhir, ternyata masih ada orang yang tidak menyukaiku karena mereka mengira aku ini perebut kekasih sahabatku sendiri." Jisoo mengerucutkan bibirnya.

"Tenang, sayang. Ini terakhir kali kau melihat mereka, jadi kau tak perlu khawatir. Setelah itu, kau hanya perlu menjadi istri yang baik untukku. Atau kau bisa menjadi sekretaris pribadiku?" Jane tersenyum.

"Apa kata Oppa saja, jika Oppa ingin menjadikanku sekretaris aku tak masalah." Jane mengecup bibir mungil itu, karena bahagia dengan jawaban Jisoo.

"Ayo kita berangkat."

.*.*.*.*.

Acara wisuda itu berjalan dengan lancar, Jisoo bisa bernafas lega setelah ini karena ia tak perlu lagi kembali ke kampus itu. Apalagi, tahun terakhir Jisoo tidaklah menyenangkan untuk diingat. Meski begitu, ada beberapa pasang mata dari mereka yang menatap jijik kearahnya. Meski berita tentang Jisoo yang menjadi simpanan pria hidung belang telah hilang dan dikonfirmasi berita palsu, tapi bagi sebagian dari mereka Jisoo tetaplah gadis perebut kekasih orang. Rupanya, berita itu masih belum selesai juga dan bahkan Irene tetap diam di hari wisuda ini.

Jisoo mengikuti acara dengan hati gundah, meski begitu ada Seulgi dan Lisa yang mengawasi. Belum lagi, Jane yang juga datang menemani gadis itu.

Ketika Jisoo keluar, ia sempat meminta foto pada Lisa dan Seulgi. Tentu keduanya menuruti keinginan Jisoo. Lapangan begitu ramai, banyak dari mereka yang mengambil foto untuk menjadi kenangan. Tak terkecuali Irene, Rosé dan Bona.

Saat Jisoo ingin pulang, Wendy datang menghampiri. Wajah pria itu terlihat datar, dan Jisoo yang menyadari kedatangan pria itu hanya menatap datar dan menghela nafas. Mungkin saat ini yang ada dipikiran Jisoo 'Apa lagi yang ingin pria ini lakukan?' Karena memang, setiap kali mereka bertemu hanya pertengkaran yang terjadi dan itu membuat Jisoo jengah. Dibalik itu, ada banyak mahasiswa dan mahasiswi yang melihat interaksi keduanya. Bahkan, diantara mereka sudah banyak yang menyindir Jisoo karena berpikir jika Jisoo masih berani menggoda Wendy.