I Choose You - 04 (FIN)

2.8K 195 52
                                    

JenSoo

Jennie G!p

Hapoy Reading All........

♡♡♡

Jisoo membuka kedua matanya, ia menemukan Jennie yang tertidur disebelahnya. Jisoo mendekatkan dirinya pada Jennie, entah kenapa Jisoo merasa ingin memeluk Jennie. Keinginannya begitu sangat kuat, seolah ada yang mendorongnya untuk melakukan hal itu. Saat wajahnya telah begitu dekat dengan leher Jennie, Jisoo mencium bau tubuh Jennie, bau tubuh yang seperti bayi dan sangat Jisoo sukai. Tangannya mulai bergerak, memeluk perut Jennie.

Pergerakan Jisoo itu membuat Jennie terusik, ia terbangun dari tidurnya dan menemukan Jisoo yang menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jennie. Jennie tersenyum, dibalas pelukan wanita itu pada tubuhnya. Membiarkan Jisoo yang terus-menerus mencium bau tubuhnya dan seolah merasa candu.

"Jennie, apa aku mengganggumu?" Tanya Jisoo yang meyadari Jennie terbangun.
"Tidak. Peluk saja aku semaumu." Kata Jennie membuat Jisoo tersenyum senang.
"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku suka dengan bau tubuhmu bahkan aku sangat ingin memelukmu."

Jennie hanya tersenyum mendengarnya, ia membelai rambut Jisoo yang masih asyik mencium bau tubuh Jennie. Jennie membiarkannya, bahkan sampai 30 menit mereka tetap berada dalam posisi seperti itu. Dan saat ini, jam telah menunjukkan pukul 8 pagi. Dan sepertinya Jisoo masih belum mau melepaskan gadis itu, ia masih ingin menikmati bau tubuh Jennie yang seperti bayi itu.

Jennie mencoba untuk bangkit, pergerakan Jennie juga membuat Jisoo ikut bergerak bahkan tanpa melepas pelukannya. Jennie hanya berpikir, bahwa itu pengaruh hormon seorang wanita hamil. Mungkin.

"Aku mandi dulu, ya? Nanti kamu boleh peluk aku lagi." Jisoo menggeleng kuat.

Entah mengapa ia sangat ingin menempel pada Jennie, bahkan saat ini pelukannya semakin erat saat Jennie mengatakan akan mandi. Seolah tak ingin Jennie melepaskan pelukannya. Hanya karena mandi saja seperti itu, bagaimana bila Jennie pamit akan pergi?

Jennie menghela nafasnya. Jennie bisa melihat Jisoo seperti dalam mood manjanya, bahkan saat ini gadis itu terus menciumi tubuhnya. Jisoo benar-benar candu dengan tubuh Jennie.

"Aku hanya akan mandi, dan kau pun juga harus mandi. Nanti, kau bisa memelukku lagi sepuasmu."

Jisoo menunduk, ia melepaskan Jennie dengan rasa terpaksa. Mau bagaimana lagi, apa yang dikatakan Jennie benar. Keduanya butuh mandi. Jennie mencium lembut kening Jisoo, seolah memberi ketenangan pada gadis itu yang saat ini tampak menunjukkan kesedihannya.

Jennie tak tahu, entah Jisoo atau bayi mereka yang menginginkan hal itu. Tapi kemungkinan bisa jadi keduanya membutuhkan Jennie saat ini. Saat Jennie ingin bangkit dari posisinya yang duduk di tepi ranjang, Jennie menatap Jisoo yang menunduk. Gadis itu seperti kehilangan sesuatu, saat melepas pelukan mereka tadi. Dan entah mengapa, wajah Jisoo terlihat menggemaskan di kedua mata kucingnya.

"Kemarilah!" Jennie mengulurkan tangannya, memberi titah pada Jisoo.

Jisoo menerima uluran tangan Jennie, saat gadis Kucing itu menariknya dalam pangkuan, senyuman Jisoo mengembang. Dia kembali menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jennie, menghirup aroma favoritnya disana.

"Jennie?"
"Hmm?"
"Elus kepala aku." Pintanya manja dan Jennie langsung menurutinya.
"Manja sekali kamu."
"Turuti saja, aku mau kamu! Aku ingin dipeluk kamu, kalau bisa di manja juga." Jennie terkekeh mendengarnya.
"Baiklah. Hari ini aku akan memperlakukanmu seperti Ratu, jangan khawatir."
"Asyik. Sayang Jendeuk."
"Sepertinya julukan itu lebih cocok untukmu sekarang, kamu yang sering menempel denganku." Kekeh Jennie.
"Biarkan saja. Pokoknya aku ingin bersama kamu!"
"Ne!"

Short Story | JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang