Si Jennie - 03

2.2K 195 17
                                    

Short Story

JenSoo

JenTop

Jennie G!p

Happy reading all..........

______________________________

Jisoo menggigit bibirnya, saat menatap bagian bawah tubuh seseorang yang tengah tertidur di sampingnya. Bagian bawah yang semalam tadi memenuhi dirinya. Menjadikan dia sebagai wanita saat itu juga. Dan dia mengakui bahwa itu adalah kenikmatan yang sangat indah, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. 

Jisoo tahu dia agresif, dia yang mendominasi kegiatan mereka semalam. Bahkan saat menuntun benda itu masuk ke dalam dirinya. Dan dia sangat menyukainya. Ia juga tak menyesal sama sekali. 

Gadis di sebelahnya memang polos, tapi semalam gadis itu benar-benar luar biasa dalam mengimbangi permainan dirinya yang entah kenapa tak terkendali. Ia sendiri tak tahu berapa lama mereka bermain, karena setelah selesai dan lemas mereka tertidur. 

Jisoo meletakkan tangan kanan di pipi gadis ajaib itu, lantas menggerakkannya. Membelai halus pipi mandu yang sangat menggemaskan itu. Bahkan saat tertidur gadis mandu itu masih terlihat cantik dan menggemaskan. 

Jisoo memberanikan dirinya untuk mencium bibir gadis ajaib yang lebih muda darinya itu, hanya menempel tanpa ada pergerakan. Saat ia akan melepaskannya, Jisoo tertahan. Ada sebuah tangan yang menekan bagian tengkuknya, dan terlihat kedua mata kucing itu perlahan terbuka. Gadis kucing ajaib itu menggerakkan tubuh mereka, menindih gadis yang lebih tua darinya.

"Unnie curang, kenapa mencium saat aku masih tidur?" Protesnya.
"Aku hanya tidak ingin mengganggu tidurmu, kau tertidur sangat nyenyak tadi." Ucap Jisoo membalas.
"Unnie… Semalam itu sangat memuaskan. Unnie sangat hebat." Puji Jennie. 
"Hentikan pujianmu itu, dan jangan mengingatkanku lagi." Sesungguhnya gadis berbibir hati itu sangat malu.

Jennie terkekeh mendengarnya. Kedua mata kucing nakalnya menatap ke arah dua benda yang ada pada dada Jisoo. Semalam, Jisoo mengijinkan dirinya memainkan dua benda itu. Bahkan, membiarkan dirinya menghisap dua benda itu secara bergantian. Dua tangannya ia tempatkan pada dua benda itu. Jisoo yang sempat mengalihkan perhatiannya dari Jennie, sekarang menolehkan lagi ke arah Jennie. Bahkan saat ia merasakan pergerakan tangan Jennie yang memanjakan miliknya, ia menggigit bibir mencoba meredam desahannya. 

Jennie juga sesekali akan mencium ujungnya, dan terakhir menyusu di buah dada Jisoo. 

"Unnie…" panggil Jennie.
"Hmm?"

Jennie naik, menyamakan wajah mereka agar bertemu pandang. Menempelkan kening dan hidung mereka masing-masing. Membiarkan tubuh mereka di bawah sana saling bergesekan. 

"Mianhae." 
"Untuk?" Jisoo bertanya bingung.
"Aku sudah melakukan hal yang tidak pantas pada Unnie. Merebut mahkota milik Unnie, yang seharusnya masih Unnie jaga."
"Aku sendiri yang pertama kali melakukannya, Jennie. Dan aku yang memancing kamu, jadi ini bukan kesalahanmu. Tapi mutlak kesalahanku."

Jennie bangun, lalu membimbing Jisoo untuk bangkit. Menuntun gadis berbibir hati itu bersandar di kamar. Ia sendiri lantas duduk di sebelah Jisoo. Jennie juga meletakkan selimut di atas tubuh mereka, menutupi kedua tubuh mereka yang polos. 

Ya meski apa yang di katakan Jisoo benar, tapi tetap saja Jennie merasa bersalah. Darah yang semalam keluar dari kewanitaan Jisoo, membuatnya terkejut sekaligus takut. Ia ingin menyudahinya, tapi Jisoo menahannya dan menyuruhnya untuk melanjutkan kegiatan mereka yang sangat panas itu.

Short Story | JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang