Short story
JenSoo
JenTop
Gender Bender
Happy reading all...........
___________________________
Jisoo mengerjapkan kedua matanya. Jisoo merasakan belaian lembut di kepalanya dan suara seseorang yang memanggil dirinya. Saat kedua matanya telah sempurna terbuka, ia bisa melihat sosok pria tampan dengan mata kucing yang saat ini tengah menatap khawatir ke arahnya.
"Oppa?"
Jero tersenyum, merasa bersyukur karena gadis itu telah terbangun. Ia mencoba membantu Jisoo untuk mengganti posisi menjadi duduk, dan kemudian ia bisa melihat Jisoo yang saat ini memandangi kamar itu.
Saat ia selesai memandangi kamar itu, Jisoo beralih pada Jero yang tersenyum manis ke arahnya. Mendaratkan kecupan mesra di keningnya. Jisoo hampir menangis karena ia bisa kembali bertemu dengan pria itu, mengingat masalahnya pada ayahnya, Jisoo benar-benar membutuhkan pria itu di sisinya saat ini.
"Jadi semalam aku tidak bermimpi, aku benar-benar bertemu denganmu?" Katanya penuh haru.
"Tentu. Aku menemukanmu di jalan tadi malam. Kenapa kau berjalan di tengah malam seperti itu? Apa kau mempunyai masalah?"
"Aku pergi dari rumah, Oppa." Jawabnya sedih.
"Bukankah aku sudah mengatakan akan menjemputmu? Lalu mengapa kau pergi?"
"Appa ingin menggugurkan kandunganku, karena aku yang mencoba melindunginya membuat Appa marah. Jadi aku memutuskan untuk pergi dari rumah, daripada harus bertahan di sana. Aku takut Appa berbuat nekat." Jisoo menangis.
"Apa?! Bagaimana mungkin Ayahmu menyuruhmu untuk melakukan hal itu? Aku tidak mau kehilangan darah daging ku!" Ucap Jero tegas.
Jisoo mengangguk mengerti, ia memeluk Jero dengan erat. Menangis dalam pelukan pria tampan yang akan menjadi ayah dari anak yang di kandungnya. Meluapkan emosi dalam pelukan pria kucing itu.
"Maka dari itu aku memilih pergi dari rumah. Appa lebih membela Sean dari pada aku, anaknya sendiri. Appa bahkan menginginkan aku menjadi istri Sean, meski Sean telah terbukti menghamili gadis lain. Aku tidak mau, Oppa."
"Apa yang Ayahmu pikirkan sebenarnya! Sudahlah, kau tinggal saja di sini!" Jisoo mengangguk.
Jero emosi, sangat marah mendengar penjelasan Jisoo. Anak itu darah dagingnya, dan Ayah gadis itu ingin menggugurkan janin yang tak berdosa itu? Bagaimana bisa seorang Ayah tega menyuruh putrinya sendiri untuk menggugurkan calon cucunya?
"Oppa... Aku hamil.... Dia anak Oppa. Oppa percaya padaku, bukan? Oppa sendiri yang membukanya malam itu."
"Tentu. Aku percaya padamu. Bagaimana mungkin aku tidak percaya, jika aku sendiri yang melepas mahkotamu?"
"Dia berumur 1 bulan, Oppa." Ucapnya yang masih menangis.
"Sudah. Jangan sedih lagi, kasihan anak kita."
Jisoo tersenyum, hatinya menghangat saat Jero mengatakan bahwa bayi itu adalah anak mereka. Sepertinya tak sia-sia Jisoo pergi dari rumah, karena pada akhirnya dia sendiri bertemu dengan Jero. Bahkan pria itu membawanya kemari. Mansion milik Jero sendiri.
"Ini mansion kita. Jadi semua yang ada di sini juga hak kamu, kau bebas melakukan apa pun di sini." Jisoo mengangguk mengerti.
"Lantas apa Oppa masih sibuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story | JenSoo
FanfictionTempat penampungan Os, 2S, 3S dan Short story sebagainya.... JenSoo Always..... JenTop Empire With JiBot