I Love U, So What's Wrong - 01

8.8K 296 32
                                    

3S

JenSoo

Jen Top!

And Happy Reading All......

♡♡♡

Kim Jisoo, gadis itu berteriak cukup keras saat merasakan sakit di bagian punggungnya, akibat pukulan yang ia terima dari Bibinya. Paman dan Bibinya menyiksa dirinya habis-habisan. Bahkan, siksaan yang paling kejam adalah membuat dirinya harus kehilangan kedua mata untuk selamanya. Dan akhirnya, Jisoo harus rela menutupi kedua mata butanya dengan kain kasa. Itu semua ulah keji dari Paman dan juga Bibinya.

Bahkan, saat Jisoo tak lagi bisa melihat, mereka semakin menyiksa Jisoo. Hanya memberi sisa makan untuk Jisoo, dan terkadang akan menendang Jisoo, jika Jisoo tak sengaja memecahkan barang mereka. Bahkan tak peduli, jika Jisoo meringis dan mengeluarkan darah. Karena kedua matanya yang buta, Jisoo juga tak bisa mengobati lukanya sendiri.

Saat ini, Bibinya yang bernama Chaerin itu kembali menyiksanya, saat Jisoo tak sengaja memecahkan vas bunga kesayangannya. Jisoo sudah meminta ampun kepadanya, bahkan memegang kedua lututnya, namun tetap saja Chaerin menyiksanya. Membuat luka tercipta kembali pada tubuh gadis malang itu. Dan dengan tega, mengusir Jisoo. Bahkan, Chaerin telah memasukkan asal baju Jisoo dalam sebuah tas besar, membuangnya tepat pada Jisoo.

"Pergi! Dasar tidak berguna!" Maki sang Bibi.
"Bi, jangan usir aku!" Melas Jisoo.
"Kau tidak berguna lagi disini, Jisoo! Pergi dari sini!"

Entah harus memohon beberapa kali, tetap saja sang Bibi bahkan Pamannya tak mendengarkan Jisoo. Mau tak mau, siang ini dirinya pergi dari Rumah itu. Rumah kedua orang tua Jisoo, yang direbut secara paksa dari tangan Jisoo sendiri.

Dengan bantuan tongkat di tangannya, Jisoo berjalan entah kemana. Bahkan mungkin, jika ia mati kelaparan, tak ada yang peduli. Ia sadar dengan keadaannya saat ini, tak mungkin akan ada orang yang mau membantunya. Karena Jisoo berpikir, bahwa mereka tak akan sudi menerima Jisoo yang hanya mampu menyusahkan mereka.

Ia sudah berjalan cukup lama, dan kakinya terasa sangat pegal. Bahkan, ia tak tahu dirinya ada di mana saat ini. Ada banyak orang yang menatapnya, namun tak ada yang berniat sama sekali untuk menolongnya. Saat ini, Jisoo sangat lapar. Kainnya basah, harus di ganti. Namun, Jisoo tak bisa menggantinya.

Siang telah berganti malam, dan Jisoo merasa takut. Ia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon, tepat di pinggiran jalan besar. Ia tak tahu lagi harus tinggal di mana, dan apa yang harus ia kerjakan. Mana mungkin ada orang yang mau memperkerjakan gadis buta seperti dirinya? Jisoo hanya bisa pasrah.

Jisoo masih bisa mendengar suara deru mobil yang berlalu lalang. Ia duduk begitu lama di sana, sekitar 1 setengah jam, mungkin. Dan Jisoo merasakan perutnya yang terus berbunyi sejak tadi. Tapi, ia sendiri tak bisa mencari makan saat ini. Ia hanya bisa menggigit bibirnya, saat merasakan aroma makanan dari penjual di pinggir jalan. Ia tak punya uang untuk membeli sama sekali.

Menit kemudian, ada seorang lelaki yang menghampiri Jisoo. Lelaki tampan itu menatap iba pada Jisoo, bahkan ia juga melihat ada beberapa lelaki yang menatap Jisoo dengan pandangan yang begitu merendahkan. Lelaki tampan itu khawatir, jika Jisoo akan menjadi sasaran mereka. Lantas, ia memutuskan untuk menghampiri Jisoo.

"Apa yang sedang kau lakukan disini, Nona?" Tanya lelaki itu, Jisoo sedikit terkejut saat mendengar suaranya.
"Hanya sedang beristirahat." Balasnya.
"Apa perlu aku antar?" Tawar lelaki itu.
"Aku tidak punya tempat tinggal, Tuan. Jadi… aku memilih beristirahat disini." Lelaki itu tampak mengangguk.
"Kainmu basah, Nona! Ayo aku gantikan!" Tawar lelaki itu lagi.
"Ti-tidak perlu, Tuan!"
"Tidak apa, Nona. Aku bisa menjamin bahwa diriku orang baik. Daripada kamu disini, akan ada banyak bahaya yang akan mengincarmu." Katanya lagi mencoba meyakinkan Jisoo.

Short Story | JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang