9🍓

8.7K 714 3
                                    


Sekarang jaemin dan jeno tentunya berada di perjalanan menuju perusahaan bahkan jaemin lagi dan lagi tidak ikut sarapan bersama dengan keluarganya itu. Karena sekarang pikirannya benar-benar sangat berantakan sekali, dia takut kalau nantinya dia malah akan memarahi orangtuanya atau paling parah adiknya.

"Bagaimana jaem? Apa yang akan kau lakukan?" Ucap jeno menatap jaemin yang memang berwajah datar tapi benar-benar sangat banyak pikiran itu.

"Ntahlah." Ucap jaemin lalu melihat keluar jendela sedangkan jeno hanya diam saja sembari terus melajukan mobil itu.

"Apa Jay dan jake telah sampai di perusahaan?" Ucap jaemin datar tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

"Sepertinya sudah." Ucap jeno melihat jaemin dari kaca spion tengah sekilas. Jaemin hanya diam mendengarkan jawaban jeno lalu diapun melihat renjun yang akan menyebrang jalan. Lalu diapun turun dari dalam mobil karena kebetulan mobil itu sedang berhenti karena lampu merah. Jeno cukup kaget melihat jaemin keluar begitu saja dan berniat untuk mengejarnya tapi tidak jadi, saat tahu kalau sahabatnya itu mengikuti orang yang mirip dengan huang renjun yang dia cari. Atau mungkin memang benar pria itu.

Renjun terus berjalan tanpa menyadari jaemin yang mengikutinya hingga sampai pada tempat kerjanya. Jaemin sontak saja menghentikan langkahnya saat tau renjun memasuki sebuah taman kanak-kanak.

"Jadi dia bekerja disini." Monolog jaemin. Disaat bersamaan dia merasakan ada yang menabrak kakinya lalu diapun melihat kebawah dan seorang gadis kecil tengah memegangi kepalanya.

"Samchun maafkan aku, aku tidak sengaja. Aku ingin menghampiri Huang ssam tapi malah menabrak samchun." Ucap gadis itu setengah kesal. Tapi jaemin hanya diam saja dengan wajah datarnya, karena sangat malas menanggapi jaemin yang diam seperti patung, akhirnya gadis kecil itu membuat note kecil lalu menempel kan pada celana bahan yang digunakan jaemin dan pergi begitu saja. Jaemin yang melihat note itu langsung mengambilnya.

Samchun, aku minta maaf sekali lagi karena tidak sengaja. Kata Huang ssam dia menunggu kekasihnya, kalau tidak salah dia memanggilnya Nana Hyung, aku juga ingin menemui Nana samchun itu. Tolong Carikan ya samchun, soalnya Huang ssam sangat merindukannya. Terimakasih.

Jaemin diam terpaku melihat note itu lalu diapun kembali melihat taman kanak-kanak yang ramai dengan murid yang berdatangan itu.

"Apa itu benar-benar kau injunie?" Gumam jaemin pelan.

Disaat bersamaan Haechan datang dan bingung melihat jaemin lalu diapun berdiri dihadapannya, jaemin yang melihat seseorang dihadapannya hanya berwajah datar dan tak bergeming sama sekali.

"Maaf tuan? Apa kau mencari seseorang?" Ucap haechan ramah tapi jaemin hanya diam saja.

"Tuan? Kau bisa mendengarkan saya?" Ucap haechan kembali karena dia takut kalau nantinya pria yang sedikit tampan ini ternyata tuli atau malah terlibat sindikat penculikan anak. Kan berbahaya. Tapi, jaemin tak kunjung menjawabnya sama sekali. Jaeminpun langsung pergi begitu saja membuat Haechan merenggut kesal.

"Dasar brengsek!" Kesalnya lalu masuk kedalam sekolah itu.

Di ruangan guru...

Renjun bingung melihat wajah sahabatnya yang merenggut karena ini tidak seperti biasanya sama sekali.

"Haechan? Kau baik-baik saja?"

"Ya tadinya. Tapi, tadi aku bertemu dengan pria di depan sekolah dengan setelan jas dan berbicara dengan baik-baik padanya. Tapi, kau tau apa yang dia lakukan?" Kesal haechan dan renjun hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Dia tidak menanggapi ku dan pergi begitu saja. Tau begitu, aku akan langsung menghajarnya tadi." Kesal Haechan.

"Apa dia tampan Haechan?" Ucap renjun karena dia tau kalau Haechan suka dengan dominan yang tampan.

"Sedikit. Ingat hanya sedikit." Ucap Haechan dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.




















At. Na corp.

Jaemin masuk dengan wajah datarnya seperti biasa dan langsung menuju lantai paling atas perusahaan itu lalu masuk kedalam ruangannya.

Ceklek.

Jaemin langsung masuk kedalam ruangannya saat dia lihat jeno, Jay dan Jake telah berada disana.

"Ada perlu apa memanggil kami Presdir?" Ucap Jay dan Jake bersamaan.

"Jake, kau pergi ke taman kanak-kanak Neo kids. Dan jaga Huang Renjun dengan baik dari jauh." Ucap jaemin.

"Saya mengerti Presdir." Ucap jake.

"Dan kau Jay, cari tahu mengenai Liu yangyang, beritahukan apapun yang bersangkutan dengannya." Ucap jaemin.

"Saya mengerti Presdir." Ucap Jay.

"Pergilah." Ucap jaemin datar dan keduanya langsung membungkuk lalu keluar dari ruangan jaemin itu.

"Kau mengikutinya tadi bukan Na?"

"Hmm."

"Lalu? Kau melihat kalung itu?"

"Apa kau bodoh?"

"Apa maksudmu?"

"Aku mengikutinya dari jarak 2 meter, bagaimana mungkin bisa melihat kalung itu." Kesal jaemin.

"Aku tau, akhirnya aku bisa melihat ekspresi lain dari wajah datarmu itu." Ucap jeno tersenyum kecil.

"Apa ada klien hari ini?" Ucap jaemin yang berubah datar seketika.

"Hmm, nanti siang kita akan pergi ke Qian corp, untuk melakukan meeting."

"Baiklah aku mengerti, kau bisa keluar sekarang."

"Oke." Ucap jeno lalu keluar dari ruangan jaemin. Sedangkan jaemin langsung mengeluarkan note dari gadis kecil itu dan terus merapalkan doa semoga ini benar-benar injunienya, karena setelah kalung itu benar ada padanya, maka jaemin akan langsung membawanya dan membayar utangnya karena telah membuat kekasih hatinya menanggung semuanya sendiri dan merasa kesepian. Itu adalah sumpah dari seorang Na Jaemin.

































🍓🍓🍓

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang