Renjun bingung saat jaemin memasuki mobilnya kedalam halaman mansion yang besar dan dijaga ketat oleh orang berseragam hitam dengan setelan jas dan badan yang tegap disetiap sudut mansion itu. Hingga jaemin menghentikan mobilnya dan melihat kearah renjun yang bingung.
"Kita dimana Hyung?" Bingungnya.
"Kita turun saja dulu, nanti aku akan beritahu padamu." Ucap jaemin lalu diapun turun lebih dulu dan berjalan memutar untuk membuka pintu disebelah kemudi dan menggenggam tangan istrinya itu.
"Tapi, ini mansion siapa Hyung?" Ucap renjun masih merasa sangat bingung dan penasaran.
"Udah sekarang kita masuk dan kau lihat saja nanti." Ucap jaemin lalu membawa renjun dan pintu mansion itu langsung terbuka. Renjun bahkan menatap kaget karena banyaknya maid yang bekerja di mansion yang benar-benar sangat luas itu.
"Selamat datang tuan, nyonya." Ucap semuanya.
"Hyung?" Bingung renjun menatap jaemin.
"Hmm?"
"Maksudnya ini apa?" Bingung renjun. Dan jaemin hanya tersenyum kecil lalu diapun mengkode salah satu ketua pelayan yang bernama bibi kang.
"Iya tuan?"
"Apa mansion ini sudah bersih sepenuhnya? Dan apa semua yang saya minta telah ada disini?"
"Sudah tuan. Kamar tuan dan nyonya ada dilantai 3 dan rooftop juga sudah sesuai yang tuan minta. Dimana hanya saya, dan beberapa bodyguard kepercayaan yang bisa masuk kesana." Ucap bibi kang.
"Baiklah makasih." Datar jaemin sedangkan renjun hanya menatap bingung.
"Apa tuan dan nyonya akan langsung pindah hari ini?" Ucap bibi kang
"Tidak, tapi mungkin kami akan langsung tinggal disini setelah pulang dari Sidney."
"Aaa, saya mengerti tuan." Ucap bibi kang. Lalu jaeminpun mengajak renjun berkeliling di mansion besar itu hingga sekarang mereka berada di tempat terakhir, rooftop dimana pintu masuknya melalui lantai 3 di kamar mereka yang sangat luas bahkan ada beberapa ruangan juga seperti ruangan keluarga diantaranya baru tangga menuju rooftop dan juga balkon di salah satu sisi.
"Ini sangat bagus sekali Hyung. Tapi, juga sangat besar." Ucap renjun.
"Hmm. Karena aku ingin kau nyaman tinggal denganku injunie. Aku membuat mansion ini karena memikirkan kenyamanan mu." Ucap jaemin dan renjun hanya tersenyum menatap jaemin.
"Aku suka di rooftop nya Hyung, tidak akan kepanasan dan kehujanan sama sekali. Kau hebat." Ucap renjun.
"Ini semua untukmu sayang " Ucap jaemin sembari memeluk istrinya dari belakang.
"Untuk kita Nana Hyung. Bukan hanya untukku saja. Untuk kita dan keluarga kecil kita " Ucap renjun sembari memegang tangan jaemin yang ada di perutnya.
"Hmm. Untuk kita dan keluarga kecil kita nantinya." Ucap jaemin.
At. Taman.
Taro sampai dan melihat sang sepupu yang telah menunggunya disalah satu bangku taman. Lalu diapun mendekat.
"Ekhem!" Shohei menatap sepupunya datar.
"Duduk lah." Taro lantas langsung duduk dan menghadap pada Shohei yang masih enggan melihat nya.
"Apa yang terjadi padamu?"
"Aku tidak bisa mengatakannya."
"Apa kau benar ditiduri oleh Na Sungchan?"
"Bagaimana kau bisa tau?" Kaget taro.
"Apa yang tidak aku ketahui memangnya? Aku ini tau segalanya shotaro. Dan apa kau tau? Dia itu brengsek! Kenapa kau menyerahkan semuanya padanya." Marah Shohei.
"Menyerahkan katamu! Aku tidak menyerahkannya! Tapi, dia yang mengambilnya. Aku bahkan tidak sadar Shohei. Apa aku salah disini hiksss... Aku ingin sekali melupakan kejadian itu dan kau malah datang untuk mengingatkanku hiksss..." Tangis taro pecah begitu saja.
"Kau benar. Tapi, apa kau pantas dibuang seperti sampah seperti ini? Hah? Aku tidak mau kau selemah ini.' kesal Shohei.
"Aku mohon Shohei. Soal ini cukup kau saja yang tau. Jangan sampai orangtuaku tau. Aku yakin tidak akan terjadi apapun padaku. Aku mohon hiksss... Aku tidak mau siapapun kecewa padaku hiksss..." Ucap taro sembari menunduk dan menangis.
"Akan aku usahakan. Tapi, jika terjadi sesuatu langsung katakan padaku. Mengerti? Kau bisa percaya padaku.' Ucap Shohei.
"Ne." Angguk taro sembari sesegukan dan Shohei langsung membawa sepupunya itu kedalam pelukan hangatnya agar tenang.
At. Samsung hospital.
Yangyang membuka matanya dan melihat suster yang sedang mengecek infusnya.
"Ah tuan sudah sadar. Biar saya panggilkan dokter Jeon dulu " Ucap sang suster dan Yangyang hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Tak lama setelah itu heejinpun membuka pintu ruang rawat Yangyang.
"Bagaimana keadaanmu tuan? Apa kau merasakan sesuatu?"
"Hanya masih sedikit sakit di perutku." Ucap Yangyang.
"Itu hal yang wajar tuan. Tapi, kau akan baik-baik saja."
"Apa rahim ku diangkat?"
"Tidak tuan, karena kau tidak mengalami pendarahan sama sekali." Ucap heejin.
"Aaa."
"Kau harus istirahat tiga hari disini dan jangan sampai kau melakukan hubungan badan selama sebulan, agar tidak terjadi hal serius. Bisakan tuan?"
"Ne. Bisa tolong ambilkan ponsel saya?" Ucap Yangyang dan heejin langsung memberikannya.
"Saya permisi." Ucap heejin dan Yangyang hanya menganggukkan kepalanya. Setelah kepergian heejin, diapun langsung mencari nama kekasihnya dan mendealnya.
"Bagaimana?" Datar Kun.
"Aku sudah di operasi ge. Aku baru saja sadar. Apa kau tidak berniat datang melihatku?"
"Pekerjaanku sangat banyak. Nanti sore aku akan mengunjungi mu. Bagaimana?"
"Baiklah. Aku tunggu ge."
"Hmm." Lalu panggilan berakhir dan yangyangpun menyentuh perutnya yang sudah tidak ada apapun lagi disana.
"Maafkan Mama sayang. Mama terpaksa. Maafkan papa mu juga." Monolog Yangyang penuh rasa bersalah.
__________________Tbc________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]
Fanfiction[Sudah Terbit!!!] {Chapter masih lengkap} Open PO tanggal 01 Februari-07 Februari 2024 di Hifumi Publisher Status cerita: End! Start: 28 Mei 2022 End: 26 Juni 2023 menceritakan Huang Renjun yang harus menikah dengan sang tuan muda, Na Jaemin. ceo mu...